Jakarta, VIVA – Psikolog Lita Gading enggan meminta maaf meski telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ahmad Dhani. Melalui kuasa hukumnya, Syamsul Jahidin, dia bersikeras merasa tidak bersalah.
Diketahui, Ahmad Dhani melaporkan Lita Gading karena dianggap telah melakukan kekerasan psikis terhadap putrinya yang masih di bawah umur, lewat konten-konten yang diunggah di sosial media Lita Gading. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
“Minta maaf untuk apa? Klien kami tidak akan minta maaf, karena meminta maaf untuk apa?” kata Syamsul saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
“Apakah dia memohon maaf memiliki power Dewan Perwakilan Rakyat? Mau menggunakan abuse of power? Oh tidak bisa. Semua harus memenuhi Actus reus (perbuatan fisik yang melanggar hukum) dan Mens rea (niat jahat di balik perbuatan tersebut),” sambungnya.
Syamsul mengklaim video yang diunggah oleh Lita Gading adalah bagian dari edukasi, namun Ahmad Dhani menganggap sebaliknya. Namun menurut Syamsul, itu baru anggapan Ahmad Dhani yang belum tentu sesuai dengan Undang Undang.
“Kalau dalam Konvensi Hak Anak Tahun 1989, mengatur tentang perlindungan anak. Apakah anaknya beliau mengalami perundungan? Mengalami kekerasan? Apakah sudah diperiksa di psikolog? Apakah ada dia sampai tidak bisa sekolah?” kata Syamsul.
“Klien kami malah mengedukasi, jangan bawa-bawa anaknya. Coba tonton videonya sampai selesai, ada 3 video itu. Malah dia mengedukasi,” tuturnya.
“Please deh, jangan lu bawa anak-anak lu ke dalam permasalahan lu. Anak tidak ada sangkut pautnya dengan orangtua. Ini masalah yang mendasar,” imbuh Syamsul.
Kuasa hukum Lita Gading yang lain, Melani Lindasari, menambahkan, tidak ada orangtua yang mau anaknya mengalami perundungan. Namun dia menilai, apa yang dilakukan Lita Gading, tidak ada indikasi yang mengarah ke perundungan.
“Di sini kita lihat, kapasitas ibu Lita Gading adalah sebagai konvensional psikolog. Jadi pendapat beliau bersifat umum dan analisis psikologis berdasarkan informasi yang beredar di ruang publik,” tukasnya.
“Sebenernya beliau juga ada menyeleksi sesuai dengan kapasitas beliau sebagai psikolog,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
“Please deh, jangan lu bawa anak-anak lu ke dalam permasalahan lu. Anak tidak ada sangkut pautnya dengan orangtua. Ini masalah yang mendasar,” imbuh Syamsul.