Pemerintah Imbau Masyarakat Pasang Bendera Setengah Tiang Hari Ini

3 weeks ago 13

Selasa, 30 September 2025 - 10:38 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memasang bendera setengah tiang pada hari ini, Selasa, 30 September 2025. Hal itu dilakukan untuk mengenang masa kelam dalam perjalanan bangsa Indonesia, yakni peristiwa G30S/PKI.

Imbauan itu juga tertuang dalam surat edaran bernomor 8417/MK.L/TU.02.03/2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan RI.

"Setiap kantor instansi pusat dan daerah, kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, satuan pendidikan serta seluruh komponen masyarakat Indonesia pada tanggal 30 September 2025 agar mengibarkan bendera setengah tiang," dikutip dari surat tersebut, Selasa, 30 September 2025.

Film G30S/PKI yang akan tayang di tvOne

Diketahui, aturan tentang Bendera Setengah Tiang tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2009.

Dalam aturan itu disebutkan, bendera negara dapat digunakan sebagai tanda perdamaian, tanda berkabung, maupun penutup peti atau usungan jenazah. Pasal 12 ayat (2) secara khusus menjelaskan bahwa bendera setengah tiang memiliki makna sebagai tanda berkabung.

Sejarah G30S PKI

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) menjadi salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada malam 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, ketika enam jenderal dan satu perwira militer diculik serta dibunuh oleh kelompok yang menamakan diri mereka “Gerakan 30 September”.

Namun, hingga kini, perdebatan mengenai latar belakang, aktor, dan motif di balik peristiwa tersebut masih terus berlangsung. Sejarawan menilai G30S PKI tidak bisa dipandang sebagai aksi tunggal PKI, melainkan melibatkan dinamika politik yang kompleks saat itu.

Menurut catatan Ensiklopedia Nasional Indonesia, pada masa itu Indonesia berada dalam situasi politik yang sangat tegang. PKI mengalami perkembangan pesat dengan dukungan besar dari kalangan buruh dan petani.

Di sisi lain, Angkatan Darat menilai pengaruh PKI semakin mengancam. Ketegangan ini semakin diperparah oleh kondisi ekonomi yang memburuk serta pengaruh Perang Dingin, di mana blok Barat dan Timur berebut pengaruh di Indonesia.

Pasca peristiwa ini, Angkatan Darat di bawah Mayor Jenderal Soeharto bergerak cepat mengambil alih kendali. PKI kemudian dituduh sebagai dalang utama, yang berujung pada pembubaran partai tersebut serta gelombang kekerasan massal terhadap anggota dan simpatisan PKI di berbagai daerah.

Diskusi dan Nobar Film G30S/PKI

Photo :

  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Dalam peristiwa ini, tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat gugur dan kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi. Mereka adalah:

1. Jenderal Ahmad Yani (Panglima Angkatan Darat)
2. Letnan Jenderal Suprapto (Kepala Staf Angkatan Darat)
3. Letnan Jenderal M.T. Haryono (Kepala Staf Umum Angkatan Darat)
4. Letnan Jenderal S. Parman (Kepala Badan Pusat Intelijen Angkatan Darat)
5. Mayor Jenderal D.I. Panjaitan (Asisten I Kepala Staf Angkatan Darat)
6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo (Komandan Cadangan Strategis Angkatan Darat)
7. Kapten Pierre Tendean (ajudan Jenderal Besar A.H. Nasution)

Dalam peristiwa ini, Jenderal A.H. Nasution menjadi target penculikan namun berhasil selamat. Putrinya, Ade Irma Nasution, serta ajudannya, Pierre Tendean, menjadi korban dalam peristiwa berdarah tersebut.

Halaman Selanjutnya

Menurut catatan Ensiklopedia Nasional Indonesia, pada masa itu Indonesia berada dalam situasi politik yang sangat tegang. PKI mengalami perkembangan pesat dengan dukungan besar dari kalangan buruh dan petani.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |