Polri Koordinasi dengan FBI soal Ancaman Bom Saudi Airlines lewat e-Mail

4 hours ago 3

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:43 WIB

Jakarta, VIVA – Polri menyatakan bahwa akan melakukan koordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) demi mengusut surat elektronik atau e-Mail terkait adanya ancaman bom kepada maskapai Saudi Airlines nomor penerbangan SV-5276 yang tengah membawa rombongan haji.

"Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan FBI untuk meneliti email yang ada," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan di Jakarta Selatan, Sabtu 21 Juni 2025.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo

Photo :

  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Sejauh ini, kata Listyo, alamat email yang terdeteksi mengalami perbedaan dengan nama aslinya.

"Sementara kita dapati email yang dikirim tidak sesuai dengan nama dimaksud, sehingga kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut. Alamat emailnya tidak sesuai dengan si pemilik email," kata Listyo.

Pun, Listyo juga mengaku Polri masih mencari tahu alamat e-mail pengirim ancaman bom tersebut berasal dari dalam negeri atau luar negeri.

"Ya yang jelas kita harus melakukan pendalaman lebih lanjut sebelum kita mengambil kesimpulan. Apakah dari dalam atau dari luar," tandasnya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mendalami kasus dugaan ancaman bom terhadap maskapai Saudi Airlines. Ancaman tersebut sebelumnya dikirim melalui surat elektronik atau email misterius, ke pesawat yang membawa jemaah haji itu.

PPID Densus 88 AT Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Mayndra Eka Wardhana membenarkan bahwa pihaknya langsung melakukan pengembangan investigasi sejak ancaman diterima. Tak hanya di tingkat lokal, penyelidikan juga diperluas hingga ke Jakarta dan wilayah Sumatra.

“Kita dari awal telah merespons itu dengan pengembangan. Tapi sampai sekarang belum ditemukan,” kata dia, Rabu, 18 Juni 2025.

Dalam proses pendalaman, Densus turut menggandeng otoritas internasional. Koordinasi bahkan dilakukan langsung dengan pihak keamanan Arab Saudi, mengingat yang menjadi sasaran adalah aset maskapai Saudi Airlines, yang beroperasi di Indonesia.

“Karena kan objek yang diancam itu asetnya Saudi yang ada di Indonesia. Saudi Airlines kan punya Saudi ya,” kata dia.

Saudi Arabian Airlines.

Photo :

  • http://exotize.blogspot.com/

Densus juga turut menelusuri asal-usul email tersebut. Meski hingga kini belum ditemukan adanya bahan peledak, Densus memastikan bahwa penyelidikan tak berhenti. Aparat juga terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Polda setempat dan stakeholder penerbangan, untuk memastikan ancaman tersebut tidak berkembang lebih jauh.

"Sampai sekarang belum ada, kita juga masih koordinasi dengan antarnegara juga," kata dia.

Halaman Selanjutnya

“Kita dari awal telah merespons itu dengan pengembangan. Tapi sampai sekarang belum ditemukan,” kata dia, Rabu, 18 Juni 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |