Teheran, VIVA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Iran hanya akan kembali ke meja perundingan dengan Amerika Serikat (AS) jika Israel menghentikan serangannya ke negara-negara di Timur Tengah.
Pezeshkian dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin, 17 Juni 2025, menyampaikan bahwa Iran tidak memulai konflik, namun Iran akan menanggapi serangan rezim Zionis secara proporsional.
"Kami tidak berusaha untuk meningkatkan konflik, tetapi kami akan mempertahankan wilayah Iran dari agresi apa pun dengan cara yang akan mereka sesali," kata Pezeshkian
Pezeshkian mengatakan bahwa Iran menginginkan perdamaian, oleh karena itu Iran terlibat dalam negosiasi nuklir dengan AS dan menunjukkan kesediaannya untuk mencapai kesepakatan dalam kerangka peraturan internasional.
VIVA Militer: Perdana Meteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama Donald Trump
Menurut Pezeshkian, utusan khusus AS, Steve Witkoff, dalam perundingan nuklir memberi tahu Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi bahwa rezim Zionis akan bertindak hanya dengan persetujuan AS.
"Namun, sebelum putaran baru negosiasi dimulai, Israel justru menyerang Iran, yang menunjukkan bahwa AS telah memberi lampu hijau kepada Zionis untuk tindakan tersebut," ujar Pezeshkian.
Pezeshkian kembali menegaskan jika AS ingin melanjutkan perundingan, maka AS harus terlebih dahulu menghentikan agresi Israel terhadap negara-negara Timur Tengah.
Merespons hal itu, Presiden Erdogan berjanji akan melaporkan percakapannya dengan Iran kepada Presiden AS Donald Trump, dengan menekankan bahwa Israel harus menghentikan serangannya, dan baru setelah itu Iran dan AS dapat terlibat dalam perundingan nuklir.
Ia juga menambahkan bahwa Turki siap menjadi tuan rumah untuk perundingan ini.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin, menegaskan bahwa Iran berada di pihak yang kalah dalam konflik yang terus memanas dengan Israel. Ia mendesak Teheran agar segera kembali ke meja perundingan sebelum situasi semakin memburuk.
"Iran tidak memenangkan perang ini, dan mereka harus berbicara. Dan mereka harus berbicara segera, sebelum terlambat," ujar Trump usai pertemuan tertutup dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di sela-sela KTT G7 di Kanada dikutip dari ANews, Selasa 17 Juni 2025.
Trump mengakui bahwa eskalasi konflik ini membawa penderitaan bagi kedua pihak.
Halaman Selanjutnya
Pezeshkian kembali menegaskan jika AS ingin melanjutkan perundingan, maka AS harus terlebih dahulu menghentikan agresi Israel terhadap negara-negara Timur Tengah. Merespons hal itu, Presiden Erdogan berjanji akan melaporkan percakapannya dengan Iran kepada Presiden AS Donald Trump, dengan menekankan bahwa Israel harus menghentikan serangannya, dan baru setelah itu Iran dan AS dapat terlibat dalam perundingan nuklir.