Riset UBS: Investor Swasta Antusias terhadap Danantara karena Pendekatan Korporat

3 hours ago 2

Kamis, 6 Maret 2025 - 22:08 WIB

Jakarta, VIVA — Investor swasta disebut antusias terhadap keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Investor swasta mengapresiasi pendekatan profesional dan korporat Danantara.

Respons antusias terhadap Danantara usai Chief Information Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menghadiri sesi di Singapura dengan para investor. 

Demikian riset UBS Indonesia tertanggal 5 Maret yang melaporkan kedatangan Pandu ke forum UBS OneASEAN Summit 2025 di Singapura para 3-4 Maret 2024. Sesi itu jadi panggung pertama Danantara untuk bertemu dengan para investor global.

Acara UBS OneASEAN Summit 2025 itu dihadiri lebih dari 30 investor global dengan total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) sekitar 2,5 miliar dolar AS di Indonesia.

Investor swasta antusias terhadap Danantara dan mengapresiasi pendekatan korporat dan profesional di dalamnya. Investor yang sudah berpengalaman di Indonesia pun tetap optimistis dan secara aktif mencari peluang investasi di bidang infrastruktur, energi terbarukan, dan pusat data (data center),” demikian laporan UBS, dikutip pada Kamis, 6 Februari 2025.

UBS menyebut Danantara semestinya jadi sentimen positif di pasar. Sebab, dividen akan lebih tinggi dan tata kelola yang lebih baik.

Pandu dalam diskusi panel menjelaskan ada beberapa hal yang disorotnya seperti struktur Danantara. Hal itu termasuk kerangka tata kelolanya, skema pendanaannya, kemajuan Danantara, dan mandat investasinya.

“Kami percaya adanya Danantara harus menjadi perkembangan positif bagi BUMN Indonesia dengan potensi dividen yang lebih tinggi dan tata kelola BUMN yang lebih baik,” demikian kata Pandu.

Dalam riset UBS, Danantara akan memiliki dewan direksi yang independen untuk memastikan checks and balances. Selain itu, audit internal, dan komite investasi yang profesional. 

Danantara juga bisa merekrut tenaga profesional dari luar Indonesia,” tulis UBS.

Pandu menjelaskan dari sisi pendanaan, modal awal Danantara sebesar 20 miliar dolar AS akan disuntikkan dalam 12 bulan mendatang. Dana itu berasal dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kelebihan atau surplus anggaran negara, serta hasil dari realokasi fiskal.

Dijelaskan juga dalam waktu dekat, fokus Danantara masih seputar pembentukan tim. Meski begitu, Danantara menilai identifikasi proyek investasi dengan total 65 miliar dolar AS.

Dari segi mandat investasi, disebut Danantara sebagai investor holding (IH) mengharuskan dirinya sendiri untuk menghasilkan return di atas biaya modalnya. 

Selain itu, Danantara juga terbuka untuk investasi swasta dan publik. Meskipun khusus untuk investasi publik, Danantara akan cari keseimbangan agar tak malah menciptakan efek crowding out.  

Adapun dalam investasi swasta, dirangkum bahwa fokus utama Danantara adalah dalam industri hilir, energi terbarukan, infrastruktur digital, ketahanan energi, dan ketahanan pangan.

Halaman Selanjutnya

Dalam riset UBS, Danantara akan memiliki dewan direksi yang independen untuk memastikan checks and balances. Selain itu, audit internal, dan komite investasi yang profesional. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |