Jakarta, VIVA – Penulis buku populer Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, membeberkan pandangannya tentang Bitcoin sebagai 'safe haven' di masa depan. Ia menilai Bitcoin lebih jujur daripada mata uang Amerika Serikat (AS).
Isi cuitan di platform X pada tanggal 1 Maret 2025, Kiyosaki menyarankan para pengikutnya untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk emas, perak dan Bitcoin. Alih-alih menanamkan modal di saham yang diperdagangkan di bursa (exchange traded fund/ETF).
Menurutnya, saham sangat dipengaruhi oleh bank. Kiyosaki melihat sistem moneter AS telah cacat karena utang pemerintah yang berlebihan menjadi ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi yang berpotensi menjatuhkan sektor perbankan AS.
Dikutip dari InvestorTrust pada Senin, 3 Maret 2025, utang AS lebih dari US$ 36 triliun dan kewajiban yang tidak didanai lebih dari US$ 230 triliun. Kondisi tersebut membuat Kiyosaki mengatakan keruntuhan dolar sudah dekat.
Penulis buku Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki.
Oleh karena itu, ia tetap optimis terhadap Bitcoin meski baru-baru ini menghadapi koreksi harga yang tajam. Bukannya khawatir, Kiyosaki justru melihat setiap penurunan sebagai peluang untuk membeli lebih banyak.
Pandangan penulis sukses berdarah Jepang-AS ini mengenai prospek bullish Bitcoin dalam jangka panjang sejalan dengan pendapat analis Javon Marks. Pergerakan harga sebelumnya memiliki divergensi bullish yang kuat yang telah menembus.
Bitcoin menciptakan divergensi bullish pada Desember 2022, mendorong harga ke US$ 67.559. Tren tersebut telah bertahan sejak Agustus 2023, mengkonfirmasi sinyal bullish tersembunyi yang memberikan momentum ke pasar.
Emas digital ini juga berhasil mempertahankan struktur bullish yang solid sepanjang tahun 2024. Pada bulan Agustus, data menunjukkan pengembalian ke level tertinggi sepanjang masa mendekati US$ 73.700.
Marks memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai US$ 165.000 jika momentum bullish tidak melemah. Terlepas dari koreksi jangka pendek, kekuatan Bitcoin menunjukkan bahwa investor institusional dan ritel terus memiliki keyakinan terhadap nilai jangka panjangnya.
Berdasarkan pantauan VIVA pada Senin,3 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, harga Bitcoin berada di level US$ 92.469,34 atau menguat 7,60 persen dalam 24 jam terakhir. Sayangnya, Bitcoin masih tergerus sebanyak 3,34 persen selama sepekan terakhir.
Artikel ini telah tayang di InvestortTrust.id dengan judul, "Robert Kiyosaki Bahas Masa Depan Bitcoin, Apa Katanya?".
Halaman Selanjutnya
Bitcoin menciptakan divergensi bullish pada Desember 2022, mendorong harga ke US$ 67.559. Tren tersebut telah bertahan sejak Agustus 2023, mengkonfirmasi sinyal bullish tersembunyi yang memberikan momentum ke pasar.