Bursa Asia Rontok Menyusul Koreksi Wall Street Dampak Pemberlakuan Tarif Impor Trump

4 hours ago 1

Selasa, 4 Maret 2025 - 09:14 WIB

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik anjlok dengan seluruh indeks merosot pada pembukaan perdagangan Selasa, 4 Maret 2025. Koreksi menyusul penurunan Wall Street setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tegaskan pemberlakuan tarif bea masuk pada Meksiko dan Kanada sesuai rencana awal.

Trump mengatakan, pungutan pajak sebesar 25 persen terhadap barang impor dari Meksiko dan Kanada resmi dilakukan mulai Selasa, 4 Maret 2025. Sementara itu, China akan dikenakan penambahan tarif 10 persen.

Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,03 persen. Begitu pula, indeks Topix melemah 0,61 persen.

Dikutip dari CNBC Internasional, tingkat ketenagakerjaan Jepang pada bulan Januari naik jadi 2,5 persen. Sedangkan, pasar hanya memperkirakan sebesar 2,4 persen. 

Ilustrasi Investasi

Photo :

  • pexels.com/Leeloo The First

Indeks Kospi Korea Selatan menyusut 0,41 persen. Indeks Kosdaq melemah sebanyak 1,43 persen. 

Koreksi dua indeks sejalan penjualan ritel yang lebih rendah pada bulan Januari menjadi 0,6 persen dari bulan sebelumnya. Estimasi yang direvisi menunjukkan kenaikan 0,2 persen dalam metrik pada bulan Desember

Indeks Hang Seng Hong Kong ikut menunjukkan pembukaan lebih rendah, yakni dari 23.006,27 menjadi 22.910. S&P/ASX 200 Australia juga tergerus sebanyak 1,11 perasn di awal sesi perdagangan.  

Para investor akan terus mencermati saham-saham China jelang pertemuan parlemen tahunan negara tersebut. Rapat tersebut juga dikenal sebagai Two Sessions yang akan berlangsung pada hari ini.

Semalam, ketiga indeks acuan Wall Street kompak ditutup di zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 649,67 poin atau 1,48 persen dan ditutup di level 43.191,24.  

Indeks S&P 500 tergelincir 1,76 persen dan ditutup di area 5.849,72. Koreksi menandai hari terburuknya sejak Desember 2024 yang menyebabkan kinerja tahun berjalan turun sekitar 0,5 persen.  

Nasdaq Composite mengalami penurunan paling tinggi, yakni 2,64 perseb menjadi 18.350,19. Kemerosotan indeks dipicu anjloknya saham Nvidia milik Jensen Huang lebih dari 8 persen.  

Halaman Selanjutnya

Indeks Hang Seng Hong Kong ikut menunjukkan pembukaan lebih rendah, yakni dari 23.006,27 menjadi 22.910. S&P/ASX 200 Australia juga tergerus sebanyak 1,11 perasn di awal sesi perdagangan.  

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |