Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.680 per Senin, 29 September 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 95 poin, dari kurs sebelumnya di level Rp 16.775 pada perdagangan Jumat, 26 September 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Selasa, 30 September 2025 hingga pukul 09.07 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.684 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 4 poin atau 0,02 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.680 per dollar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, pentingnya konsistensi sinyal kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah penguatan dolar AS dan gejolak pasar global.
"Instrumen Bank Indonesia (BI) dan pemerintah sudah memadai, tetapi koordinasi dan komunikasi perlu diperkuat agar ekspektasi pasar terkendali," ujar Ibrahim.
BI sudah menggunakan seluruh instrumen stabilisasi nilai tukar mulai intervensi dipasar spot, Non Deliverable Forward (NDF) onshore atau offshore, hingga pembelian Surat Berharga Negara (SBN). Namun mata uang rupiah mendekati Rp 16.800 per dolar AS, melemah lebih dari 3 persen secara year-to-date (ytd).
Di sisi bantalan eksternal, cadangan devisa Agustus tercatat US$150,7 miliar, turun dari Juli karena pembayaran utang pemerintah dan langkah stabilisasi yang masih jauh di atas standar kecukupan internasional.
Dari sisi fiskal, defisit APBN Januari hingga Agustus mencapai 1,35 persen PDB atau Rp 321,6 triliun, dengan penerimaan turun 7,8 persen (yoy) dan belanja naik 1,5 persen (yoy).
Pada ranah perbankan, empat bank BUMN mengumumkan bunga deposito dolar AS 4 persen efektif per 5 November 2025, meski Menteri Keuangan menyatakan tidak ada instruksi pemerintah dan menyarankan evaluasi kebijakan tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, BI menurunkan BI-Rate 25 bps ke 4,75 persen di bulan September 2025, sebagai sinyal pelonggaran terukur dengan fokus stabilitas nilai tukar. Langkah ini menunjukkan BI tetap berhati-hati di tengah tekanan global, sembari menjaga ruang pertumbuhan domestik.
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.630 - Rp 16.680," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi bantalan eksternal, cadangan devisa Agustus tercatat US$150,7 miliar, turun dari Juli karena pembayaran utang pemerintah dan langkah stabilisasi yang masih jauh di atas standar kecukupan internasional.

3 weeks ago
12









