Jakarta, VIVA – Polisi terus mendalami penyebab kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dilakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat.
Di tengah berbagai spekulasi, polisi mengungkap fakta baru kalau Arya memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol. Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Sigit Karyono usai pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk istri korban.
“Dari keterangan istri, korban memang punya riwayat sakit. Ada GERD dan kolesterol juga,” katanya, Kamis, 9 Juli 2025.
Meski GERD dan kolesterol umumnya dianggap penyakit ringan dan bisa ditangani, polisi tidak menganggap remeh. Riwayat medis ini akan dipadukan dengan hasil autopsi dan pemeriksaan forensik toksikologi untuk memastikan apakah keduanya berperan dalam kematian Arya.
“Nanti akan kami padukan dengan hasil autopsi, apakah obat ini diminum atau bagaimana,” kata dia.
Sampai saat ini, hasil autopsi dari jenazah Arya masih dalam proses. Pemeriksaan tambahan seperti histopatologi dan toksiologi juga tengah dikebut. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian sang diplomat.
Sebelumnya diberitakan, warga kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di sebuah rumah kos di Jalan Gondangdia Kecil, pada Selasa pagi, 8 Juli 2025.
Yang mengerikan, kepala korban ditemukan dalam kondisi terbungkus solasi. Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Iya benar, ada penemuan mayat," kata dia pada Selasa, 8 Juli 2025.
Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Kamar Pakai Smart Lock, Siapa Punya Akses?
Kamar diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan tewas dilakban memakai sistem smart lock.
VIVA.co.id
10 Juli 2025