Palembang, VIVA – Teka-teki penyebab mata merah dan lebam yang dialami seorang siswi sekolah dasar di Palembang, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap. Kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam peristiwa tersebut.
Tim penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang menghentikan penyelidikan kasus setelah menerima hasil visum dari pihak rumah sakit. Dalam hasil visum et repertum tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik akibat benda tumpul maupun benda tajam, pada mata korban bernama Fathiya.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono
Photo :
- Muhammad Pebrian/tvOne/Palembang
Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, menjelaskan bahwa kondisi yang dialami Fathiya bukan disebabkan oleh kekerasan, melainkan karena penyakit.
“Kami sudah mendapatkan hasil visum et repertum yang menyatakan tidak adanya tanda kekerasan yang menyebabkan mata Fathiya merah. Yang terjadi adalah korban mengalami batuk rejan luar biasa,” ujar Kombes Harryo, Senin (10/11/2025)
Menurut hasil diagnosis tim medis, Fathiya diketahui mengidap penyakit pertusis atau batuk rejan—yang juga dikenal sebagai batuk 100 hari. Penyakit ini dapat menyebabkan tekanan kuat pada pembuluh darah di area wajah dan mata sehingga menimbulkan kemerahan atau radang.
Setelah hasil visum resmi keluar dan tidak menunjukkan adanya indikasi kekerasan, Satreskrim Polrestabes Palembang pun memutuskan untuk menghentikan penyelidikan atas laporan yang sebelumnya dibuat oleh ibu korban dan viral di media sosial.
Dengan hasil tersebut, polisi menegaskan kasus ini murni disebabkan oleh faktor medis, bukan tindak kekerasan sebagaimana dugaan awal. (Lapoan Muhammad Pebrian, tvOne, Palembang)
Viral! Bocah SD Diduga Dianiaya hingga Kedua Matanya Merah dan Lebam
Pengguna media sosial dibuat terenyuh dengan kasus dugaan penganiayaan yang dialami seorang anak SDhingga menyebabkan matanya merah lebam. Anak tersebut juga alami trauma
VIVA.co.id
4 November 2025

3 weeks ago
9









