Soal Demo Ojol 17 September, Ekonom Ingatkan Jangan Ada Agenda Politis

3 hours ago 1

Rabu, 17 September 2025 - 00:08 WIB

Jakarta, VIVA – Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menilai, rencana demonstrasi yang digaungkan sepihak oleh Garda Indonesia berkaitan dengan ojek online (ojol) pada Rabu, 17 September 2025, sudah menyematkan agenda politik.

Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda menegaskan, sah-sah saja jika ada tuntutan driver ojol atau mengatasnamakan ojol, asalkan memiliki alasan yang kuat.

"Jika kita lihat tuntutannya memang ada agenda politis yang disematkan dalam aksi demo tersebut, salah satunya mengganti Menteri Perhubungan," kata Nailul dalam keterangannya, Selasa, 16 September 2025.

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) beserta kurir se-Jabodetabek melakukan aksi demonstrasi.

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Menurutnya, sebenarnya sah saja ada tuntutan seperti itu, asalkan ada pijakan yang kuat tanpa ada kepentingan pihak manapun.

"Sampaikan bagaimana kinerja Menteri yang sekarang, kenapa layak diganti, jangan tiba-tiba minta diganti karena ada kepentingan kelompok atau individu tertentu. Kalau dilakukan secara tiba-tiba, unsur kepentingan politiknya akan sangat terasa sekali," ujarnya.

Nailul mengatakan, perbedaan pendapat biasa terjadi. Menurutnya, Garda Indonesia boleh saja berpendapat dan mematikan aplikasinya. Namun mereka juga harus menghormati kawan-kawan mitra driver yang memilih untuk terus mengaktifkan layanannya.

"Tidak memaksa orang ikut demo juga merupakan sebuah langkah demokrasi," kata Nailul.

"Saya sayangkan ketika ada pemaksaan hingga sweeping mitra yang masih bekerja. Demokrasi sendiri harus dimulai dari langkah awal melakukan demo, jangan langkah awalnya saja tidak pro demokrasi. Maka langkah berikutnya akan semakin salah," ujarnya.

Karena itu, Nailul berharap agar kepentingan bersama baik aplikator, mitra driver, dan juga konsumen bisa terakomodasi dengan baik, sehingga nantinya kebijakan yang dihasilkan tidak merugikan siapa pun.

“Terkait dengan win-win solution, saya rasa kenaikan harga secara wajar dapat dipertimbangkan. Kenaikan harga layanan seperti yang diatur oleh pemerintah ini kan lama tidak naik. Saya rasa jika naiknya 5 persen masih bisa diterima oleh penumpang," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya akan menggelar demonstrasi ojol pada tanggal 17 September 2025. Yakni dengan tuntutan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi, yang bertepatan pada Peringatan Hari Perhubungan Nasional.

Halaman Selanjutnya

"Tidak memaksa orang ikut demo juga merupakan sebuah langkah demokrasi," kata Nailul.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |