Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu saat acara peringatan Hari Pancasila di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025.
Ketika menuju lapangan ucapara peringatan Hari Pancasila, Prabowo dan Megawati berjalan di depan. Sementara Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berjalan di belakang keduanya.
Momen tersebut menjadi sorotan. Pengamat politik Rocky Gerung menganalisa gestur Gibran karena menarik perhatian netizen. Menurut dia, momen Gibran jalan di belakang Megawati saat menuju lapangan ucapara peringatan Hari Pancasila itu dalam konteks ketegangan politik.
Pengamat Politik, Rocky Gerung
Photo :
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Berita tentang Rocky Gerung yang menyoroti gestur Gibran saat berjalan di belakang Prabowo dan Megawati menjadi berita terpopuler di kanal News VIVA, Selasa, 3 Juni 2025.
Berita lainnya yang juga menarik perhatian pembaca datang dari Medan, Sumatera Utara. Berita itu tentang Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan yang berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap terapis sekaligus pemilik Kusuk Lulur Bunga Yana, bernama Rusti alias Yana (42). Pelakunya adalah dua orang remaja yang berstatus anak di bawah umur.
Selain dua berita tersebut, sejumlah berita lainnya juga menarik perhatian pembaca VIVA. Berikut ini lima berita terpopuler di kanal News VIVA, Selasa, 3 Juni 2025 yang dirangkum dalam tulisan round up:
1. Rocky Gerung Soroti Gestur Gibran saat Jalan di Belakang Prabowo-Megawati: Kehilangan Marwahnya
Momen Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berjalan di belakang Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat peringatan Hari Pancasila di Jakarta, Senin kemarin, jadi sorotan. Gerakan tubuh gestur Gibran pun dikaitkan dengan dinamika politik.
Pengamat politik Rocky Gerung menganalisa gestur Gibran karena menarik perhatian netizen. Bagi dia, eks Wali Kota Solo itu terlihat seperti kurang fit and proper.
"Bahwa ada yang kurang fit and proper. Kurang tepat atau kurang pas karena Gibran yang Wakil Presiden justru berjalan di belakang Megawati ya Ketua Umum PDIP," kata Rocky dalam YouTube Rocky Gerung Official dikutip pada Selasa, 3 Juni 2025.
Menurut dia, momen Gibran jalan di belakang Megawati saat menuju lapangan ucapara peringatan Hari Pancasila itu dalam konteks ketegangan politik. Ia menyebut ketegangan itu sekarang jadi konflik politik antara PDIP dengan ayah Gibran yang juga Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Baca berita selengkapnya di sini.
2. Usai Bersetubuh, 2 Remaja Bunuh Trapis Karena Tak Sanggup Bayar
Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap trapis sekaligus pemilik Kusuk Lulur Bunga Yana, bernama Rusti alias Yana (42). Ternyata pelakunya adalah dua orang remaja dan berstatus anak di bawah umur.
Ilustrasi penangkapan
Photo :
- Pixabay/Jushemannde
Kedua remaja pelaku pembunuhan trapis tersebut, masing-masing berinsial AF (18) dan BR (18). Mereka merupakan warga Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
"Kita mengarah pada 2 pelaku, yaitu AF dan NR. Usianya 18 tahun lebih sedikit keduanya," ucap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers, di Mako Polrestabes Medan, Senin 2 Juni 2025.
Pembunuhan tersebut terjadi di lokasi kusuk milik korban, di Jalan H Hanif, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu malam, 26 April 2025. Baca berita selengkapnya di sini.
3. Roy Suryo 'Kuliti' Ijazah UGM Jokowi yang Ditampilkan Bareskrim: Tidak Identik dengan Sampel Pembanding
Pakar telematika Roy Suryo masih terus mempersoalkan hasil pemeriksaan Bareskrim Polri terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Roy tak percaya dengan hasil pemeriksaan Bareskrim soal keaslian ijazah Jokowi yang disebut identik dan asli.
Roy mempertanyakan identifikasi ijazah sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) nomor 1120 milik Jokowi yang dilakukan Bareskrim. Apalagi, ia menyinggung pernyataan resmi Bareskrim melalui Dirtipidum Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro yang menyebut ijazah Jokowi identik dengan tiga sampel pembanding.
"Nah, kemudian, kita pertanyakan tiga sampel yang diuji itu yang mana? Akhirnya kan gak muncul itu. Saya anggap ini kurang transparan atau tidak terbuka," kata Roy dalam YouTube Refly Harun yang dikutip pada Senin malam, 2 Juni 2025.
Roy mengkritisi pernyataan Bareskrim karena bisa saja menimbulkan kesan kebohongan publik. Sebab, kata dia, Bareskrim tak menunjukkan tiga sampel pembanding. "Artinya apa? Jadi, satu poin itu kita tangkap dulu," tutur Roy. Baca berita selengkapnya di sini.
4. Teka-teki Penyebab Jokowi Absen Hadiri Hari Lahir Pancasila, Ternyata karena Alergi Kulit
Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi tidak hadir dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila pada Senin 2 Juni 2025. Dalam acara itu, Presiden Prabowo Subianto tampak akrab dengan Megawati Soekarnoputri yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Presiden ke-7 RI Jokowi
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Selain dihadiri Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila itu juga dihadiri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan pejabat tinggi lainnya.
Hanya saja Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Jokowi tidak hadir dalam prosesi Peringatan Hari Pancasila di Gedung Pancasila itu.
Menurut ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah bahwa mantan presiden dua periode itu menerima undangan untuk menghadiri upacara Peringatan Hari Pancasila. Baca berita selengkapnya di sini.
5. Kata Kejagung soal Nadiem Makarim Jadi DPO, Gibran Berbincang dengan Megawati
Kejaksaan Agung buka suara mengenai penggeledahan dan penetapan status jadi daftar pencarian orang (DPO) terhadap eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Sampai dengan saat ini, kabar yang menyebut bahwa Nadiem Makarim ditetapkan dalam DPO tidak benar.
Namun demikian, Kejaksaan Agung mengakui bahwa saat ini memang sedang mengusut dugaan korupsi akan program digitalisasi pendidikan yang dilakukan Kemendikbudristek pada periode 2019-2022. Tapi, dia belum berkata lebih jauh lagi.
Berita mengenai penjelasan Kejagung soal status Nadiem Makarim itu, banyak mendapat sorotan masyarakat. Bahkan sepanjang Senin, 2 juni 2025, berita tersebut menjadi berita terpopuler di kanal News VIVA.
Berita menarik lainnya yakni mengenai pernyataan Pakar Hukum Universitas Brawijaya, Aan Eko Widiarto yang menyebut langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengusut dugaan kasus korupsi pada pemberian kredit dari beberapa bank kepada PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) sudah tepat. Baca berita selengkapnya di sini.
Halaman Selanjutnya
1. Rocky Gerung Soroti Gestur Gibran saat Jalan di Belakang Prabowo-Megawati: Kehilangan Marwahnya