Minggu, 30 Maret 2025 - 19:46 WIB
Jakarta, VIVA – Founder Football Institute, Budi Setiawan, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Pemimpin Redaksi (Pemred) tvOne, Lalu Mara Satriawangsa, yang berencana melayangkan somasi kepada mantan pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo.
"Saya dukung langkah tegas Pemred TV One yang mensomasi Greg Nwokolo," ujar Budi Setiawan saat dihubungi pada Minggu 30 Maret 2025.
Menurut Budi, Greg Nwokolo yang telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) seharusnya melakukan introspeksi diri dan mempertimbangkan untuk meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya.
Ia menekankan bahwa Lalu Mara Satriawangsa pernah menjadi manajer Greg saat membela Pelita Jaya, sehingga permintaan maaf merupakan langkah yang lebih bijak.
"Bagaimanapun juga Lalu Mara Satriawangsa itu mantan manajernya saat memperkuat klub Pelita Jaya. Ada baiknya Greg minta maaf," imbuhnya.
Lebih lanjut, Budi mengingatkan para narasumber yang diundang ke stasiun televisi maupun podcast agar tetap rendah hati dan tidak menunjukkan sikap arogan.
"Saya menghimbau agar narsum sepakbola yang diundang ke stasiun televisi dan podcast agar ingat bahwa kaki kita ini masih menginjak bumi, jadi nggak perlu sombong dan arogan dalam berpendapat," tegasnya.
Pemred tvOne Bantah Tudingan Greg Nwokolo
Pengamat sepakbola, Lalu Mara Satriawangsa
Sebelumnya, Lalu Mara Satriawangsa mengungkapkan keberatannya atas pernyataan Greg Nwokolo dalam podcast Deddy Corbuzier. Greg menyebut bahwa honor yang diberikan tvOne kepada narasumber berada di bawah Rp500 ribu, bahkan hanya Rp200 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Lalu Mara menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Ia menyatakan bahwa tvOne tidak pernah memberikan honor serendah itu, termasuk kepada Greg saat menjadi narasumber.
"tvOne tidak pernah memberikan honor narasumber di bawah Rp500 ribu apalagi hanya Rp200 ribu seperti yang ditudingnya. Makanya, kita akan melayangkan somasi kepada Greg Junior Nwokolo sehabis Lebaran," ujarnya.
Lalu Mara juga menambahkan bahwa Greg pernah diundang sebagai narasumber di tvOne dan menerima honor di atas Rp1 juta.
"Kita memberi honor narsum, semua sama sampai bahkan level Menteri. Terlebih pada honor seperti narsum untuk kegiatan akademik," imbuhnya.
Selain itu, Lalu Mara juga menanggapi pernyataan Greg yang menuding tvOne memiliki agenda tertentu karena sering mengundang pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel. Ia menegaskan bahwa tvOne selalu menghadirkan beragam narasumber dengan pandangan berbeda, termasuk Effendi, Pangeran Siahaan, dan Rico Ceper.
"Kami mengundang narasumber baik itu Towel baik itu Greg, semuanya tak pernah narsum sendiri. kami sering mengundang Towel iya karena dia punya pandangan lain, tapi kami juga mengundang lawannya misalnya Pangeran Siahaan," jelasnya.
"Termasuk Greg juga kami undang dan semuanya punya honor sama bukan Rp500 ribu, di atas itu," lanjutnya.
Kata Ketua PWI Jaya Terkait Kode Etik Jurnalistik
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, Kesit B Handoyo, turut mengomentari persoalan ini. Ia menegaskan bahwa sebagai televisi berita, tvOne terikat oleh kode etik jurnalistik, yang menuntut keberimbangan dalam pemberitaan.
"Mereka harus berimbang ketika menayangkan program debat. Beda dengan podcast yang ditayangkan di media sosial yang lebih subyektif dan sesuka si pemilik dan pembawa acaranya. Medsos tidak punya kode etik seperti hanya media pers, karena produk yang dihasilkan medsos bukan sebuah karya jurnalistik," ujar Kesit.
Ia juga menilai bahwa jika Greg Nwokolo tidak merespons somasi yang dilayangkan tvOne, kasus ini bisa dibawa ke ranah hukum dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Karena itu, somasi yang dilayangkan Bang Lalu Mara bisa dilanjutkan ke ranah hukum dengan menggunakan UU ITE. Ini jika pihak yang disomasi tidak merespons permintaan pihak tvOne," lanjutnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Lalu Mara Satriawangsa mengungkapkan keberatannya atas pernyataan Greg Nwokolo dalam podcast Deddy Corbuzier. Greg menyebut bahwa honor yang diberikan tvOne kepada narasumber berada di bawah Rp500 ribu, bahkan hanya Rp200 ribu.