Garut, VIVA – Media sosial kembali dihebohkan oleh video viral yang memperlihatkan aksi sweeping oleh sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Garut, Jawa Barat.
Dalam video tersebut, para anggota ormas melabrak beberapa pemuda yang kedapatan tidak berpuasa (nyemen) di sebuah warung. Aksi ini pun menuai beragam reaksi dari netizen dan menjadi perbincangan hangat di dunia maya.
Anggota Ormas sweeping orang yang tidak puasa di Garut, Jawa Barat
Photo :
- Tangkapan layar media sosial
Viralnya video tersebut memicu kemarahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang juga merupakan putri Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. Ia menilai tindakan sweeping tersebut sebagai aksi anarkis yang dapat merusak citra Kabupaten Garut.
"Ini tugas kami, highlight-nya hari ini ada kekerasan yang ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk," ujar Putri Karlina dalam sebuah video yang dilihat VIVA pada Minggu (8/3/2025).
Dalam pernyataannya, Putri Karlina juga menyoroti peran koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Ceng Aam, yang dianggap bertanggung jawab atas aksi sweeping tersebut. Ia secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan yang dilakukan ormas tersebut.
"Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Ceng Aam. Jangan sampai membuat kami bereaksi. Kalau saya mau, saya bisa men-tolol-tololkan Satpol PP, saya bisa menggoblok-goblokkan orang. Apakah itu citra yang baik untuk seorang Wakil Bupati?" ungkapnya dengan nada kesal.
Dalam beberapa potongan video yang beredar, Putri Karlina bahkan tampak emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap warga. Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Akibat insiden ini, pihak kepolisian turun tangan untuk meminta keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat. Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengonfirmasi bahwa empat anggota ormas serta personel Satpol PP telah diperiksa pada Sabtu (7/3/2025) malam.
"Ya, akibat kejadian itu kami meminta keterangan terhadap anggota Ormas dan Satpol PP," ujar AKP Joko Prihatin pada Minggu (9/3/2025) sore.
Halaman Selanjutnya
Dalam beberapa potongan video yang beredar, Putri Karlina bahkan tampak emosional hingga menangis saat menjelaskan dampak negatif aksi sweeping tersebut terhadap warga. Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri bukanlah solusi dan dapat menimbulkan ketakutan di masyarakat.