Zero Waste, Full Power: Kayu Tropis Kini Jadi Pemain Utama Energi Hijau

16 hours ago 2

Sabtu, 14 Juni 2025 - 10:04 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah transisi dunia menuju ekonomi hijau dan industri berkelanjutan, Famos Eco Wood, produsen kayu asal Surabaya, Jawa Timur, mengklaim sebagai pionir yang tak hanya menjual produk, tapi juga menawarkan visi, yakni menjadikan kayu sebagai simbol dari craftsmanship, keberlanjutan, dan bahkan energi masa depan.

Didirikan pada 2020 oleh Marcell Tee, Famos Eco Wood telah berkembang pesat menjadi eksportir produk kayu berkualitas tinggi ke pasar-pasar premium di Jepang, Australia, Italia, Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab (UEA), dan Singapura.

Di balik kesuksesannya, Tee mengusung pendekatan yang unik, menggabungkan ketepatan manufaktur modern dengan sentuhan tangan pengrajin lokal. “Kami percaya bahwa 'Made in Indonesia' harus punya makna baru. Bukan hanya soal kuantitas tapi kualitas, keberlanjutan, dan nilai estetika,” katanya.

Sebagai boutique wood manufacturer, Famos Eco Wood menawarkan beragam produk mulai dari flooring, decking, ceiling, decorative panels dan masih banyak produk lainnya yang dikembangkan dengan standar teknis internasional.

Proses produksinya dijalankan dengan prinsip Zero Waste, teknologi Precise Cut CNC, dan Acrylic Based UV Coating, serta menggunakan bahan kayu tropis legal dan tersertifikasi.

Namun, lebih dari sekadar produk, perusahaan ini hadir dengan filosofi menyeluruh: membina pengrajin lokal, melestarikan keterampilan tradisional, serta membangun sistem produksi yang transparan dan bertanggung jawab.

Setiap proyek dilengkapi dokumentasi menyeluruh, dari asal bahan baku hingga pelaporan teknis progres, yang menjadi jaminan kualitas dan kepercayaan bagi klien global.

Yang membedakannya dari banyak pelaku industri lainnya adalah visinya terhadap masa depan kayu bukan hanya sebagai material bangunan, tapi juga sebagai sumber energi terbarukan.

“Kami melihat kayu bukan sekadar produk, tapi bioenergi masa depan, karena saat ini kami juga tengah mengembangkan lini biomassa dari serbuk kayu, sebagai bagian dari strategi energi terbarukan,” ungkap Marcell.

Langkah ini bukan sekadar ambisi. Famos Eco Wood telah memulai transformasi internal, pabrik utama mereka kini sudah sepenuhnya menggunakan bioenergi dari kayu sebagai pengganti bahan bakar konvensional.

Bahkan, peralatan berat seperti forklift pun telah dialihkan ke sistem bertenaga baterai, menunjukkan komitmen nyata terhadap prinsip eco industry. “Industri masa depan tidak bisa hanya mengandalkan efisiensi dan keindahan desain, tapi harus ramah lingkungan dan juga bertanggung jawab,” jelasnya.

Menatap ke depan, Famos Eco Wood tengah menyiapkan sistem baru bernama Smart Future System, modular wood construction yang mengedepankan fleksibilitas desain, efisiensi biaya, dan kecepatan instalasi.

Sistem ini dirancang untuk proyek skala besar seperti resort tropikal, perkantoran, hingga hunian premium, terutama di pasar Asia Tenggara, AS, dan Eropa.

“Inovasi kami bertumpu pada dua kata kunci, innovation dan sustainability. Dan Indonesia punya semua elemen dasarnya, kayu terbaik, pengrajin terampil, dan kekayaan budaya yang tak ternilai,” jelas Marcell Tee.

Halaman Selanjutnya

Yang membedakannya dari banyak pelaku industri lainnya adalah visinya terhadap masa depan kayu bukan hanya sebagai material bangunan, tapi juga sebagai sumber energi terbarukan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |