10 Jet Tempur dengan Daya Angkut Senjata Terbesar di Dunia, Mitsubishi F-2 Masuk Daftar

Jakarta, VIVA – Di dunia aviasi militer, ada jet yang dirancang untuk kecepatan, ada juga yang unggul dalam kemampuan siluman. Tapi, beberapa jet benar-benar dibuat untuk satu hal: kekuatan tembak murni tanpa kompromi.

Jet-jet ini bukan cuma membawa senjata—mereka adalah senjata. Bisa dibilang, mereka adalah gudang senjata terbang yang bisa bikin satu pasukan kecil iri.

Bayangkan mereka sebagai “siswa teladan” di langit. Bukan hanya datang ke pertempuran dengan pisau, tapi bawa satu set pisau dapur, beberapa granat, dan mungkin satu wastafel dapur sekalian!

Berikut ini 10 jet tempur dengan daya angkut senjata terbesar di dunia:

1. Boeing F-15EX Eagle II

Daya angkut senjata: 13.381 kg

F-15EX Eagle II adalah raja tak terbantahkan di kelas jet tempur bersenjata berat. Ini bukan sekadar versi baru dari F-15 klasik—tapi transformasi total jadi platform tempur modern dengan daya angkut hampir 15 ton senjata!

Desain Boeing untuk jet ini jelas: lupakan siluman, utamakan kekuatan tembak besar-besaran!

Dengan 22 titik gantung, jet ini bisa membawa apa saja—dari rudal udara-ke-udara AIM-120 AMRAAM sampai bom penghancur bunker raksasa. Sistem misi terbuka pada pesawat ini juga memudahkan integrasi dengan senjata dan sistem peperangan elektronik generasi baru. Saat terbang bersama jet siluman seperti F-22 atau F-35, F-15EX jadi “truk rudal terbang” yang menembakkan peluru ke target yang telah ditandai oleh jet siluman tadi.

2. Chengdu J-20 Mighty Dragon (China)

Daya angkut senjata: 10.886 kg

Jet tempur generasi kelima milik China ini menggabungkan kemampuan siluman dengan kekuatan senjata besar. Berbeda dari jet barat yang mengutamakan kelincahan jarak dekat, J-20 fokus pada serangan jarak jauh dan jangkauan sensor.

Dilengkapi ruang senjata internal (agar tetap siluman), serta titik gantung eksternal untuk misi berat. Bisa membawa rudal PL-15 untuk jarak jauh dan PL-10 untuk jarak dekat—semua sambil tetap sulit dideteksi radar lawan.

3. Sukhoi Su-57 (Rusia)

Daya angkut senjata: 9.979 kg

Jet siluman utama Rusia ini menggabungkan kecepatan, manuver ekstrem, dan daya tembak mematikan.

Susunan senjatanya unik: dua ruang senjata besar di antara mesin, plus dua ruang kecil di sisi sayap. Bisa membawa rudal jarak jauh dan dekat secara tersembunyi.

Selain itu, Su-57 bisa dilengkapi bom pintar, rudal jelajah, dan alat perang elektronik. Dengan mesin yang bisa mengubah arah semburan (thrust vectoring), Su-57 sangat lincah di udara.

4. Dassault Rafale (Prancis)

Daya angkut senjata: 9.500 kg

Jet multirole terbaik dari Prancis ini bisa berpindah misi dengan cepat—dari duel udara ke serangan ke darat—dalam satu kali terbang.

Rafale bisa membawa rudal jelajah nuklir, rudal Meteor jarak jauh, rudal SCALP, dan bom presisi. Dengan 14 titik gantung, sangat fleksibel dalam misi apa pun. Sistem sensor dan kombatnya termasuk yang tercanggih di luar jet siluman.

5. Eurofighter Typhoon (Eropa)

Daya angkut senjata: 9.000 kg

Awalnya dirancang untuk menguasai udara, kini Typhoon juga hebat dalam misi darat.

Dengan 13 titik gantung, bisa membawa rudal AMRAAM, Meteor, bom pintar Paveway, dan rudal jelajah Storm Shadow. Agilitas tinggi saat kecepatan penuh membuatnya sangat efektif dalam pertempuran jarak jauh.

Upgrade terbaru menambahkan sistem peperangan elektronik dan radar CAPTOR-M yang sangat andal.

6. Lockheed Martin F-35 Lightning II (AS)

Daya angkut senjata: 8.200 kg

F-35 lebih mengutamakan presisi dan kemampuan bertahan dibanding daya tembak mentah.

Dalam mode siluman, membawa 2.600 kg senjata di dalam tubuhnya. Tapi jika mode siluman tidak diperlukan, bisa menambah 6 titik gantung eksternal untuk total lebih dari 8 ton senjata.

Kekuatan utama F-35 ada pada kemampuannya berbagi data—berfungsi sebagai “mata dan telinga” bagi jet lainnya.

7. Mitsubishi F-2 (Jepang)

Daya angkut senjata: 8.085 kg

Disebut juga “F-16 super versi Jepang,” F-2 dirancang khusus untuk pertahanan maritim.

Salah satu jet pertama yang menggunakan radar AESA untuk pelacakan canggih. Sayapnya lebih besar dan struktur diperkuat dibanding F-16 biasa.

Bisa membawa rudal anti kapal ASM-1 dan ASM-2, rudal udara-ke-udara jarak menengah AAM-4, serta bom presisi.

8. Boeing F/A-18E/F Super Hornet (AS)

Daya angkut senjata: 8.050 kg

Jet utama Angkatan Laut AS ini dirancang dari awal untuk operasi kapal induk.

Dengan 11 titik gantung, bisa membawa rudal AMRAAM, rudal anti kapal Harpoon, rudal anti radar HARM, serta bom pintar. Rancangan tangguhnya memungkinkan lepas landas dan mendarat di kapal induk dengan beban berat.

Upgrade terbaru meningkatkan kemampuan siluman, usia struktur hingga 10.000 jam terbang, dan sistem kokpit lebih canggih.

9. Sukhoi Su-30 (Rusia dan ekspor)

Daya angkut senjata: 8.016 kg

Su-30 adalah varian paling fleksibel dari keluarga Flanker, digunakan banyak negara seperti India, China, dan Malaysia.

Jet ini bisa menjalankan misi udara dan darat secara bersamaan. Dengan dua kursi dan 12 titik gantung, beban pilot saat misi kompleks jadi lebih ringan.

Dilengkapi rudal jarak menengah R-77, rudal dekat R-73, dan berbagai bom pintar. Juga bisa mengisi bahan bakar di udara untuk jangkauan ekstra.

10. Sukhoi Su-35S (Rusia)

Daya angkut senjata: 8.000 kg

Su-35S adalah bentuk akhir dari desain Flanker, jet non-siluman terbaik Rusia saat ini.

Meski bentuk luarnya mirip Su-27, isinya beda total: sistem radar baru, kontrol terbang modern, dan mesin thrust vectoring yang sangat lincah.

Bisa membawa rudal R-77M, R-74M, rudal anti radar Kh-31, dan rudal jelajah Kh-59 di 12 titik gantungnya. Kemampuannya diuji dalam operasi nyata di Suriah.

Fakta di Balik Daya Angkut Maksimum

Jet-jet ini jarang membawa beban penuh saat misi tempur sungguhan. Mode “beast mode” (muatan maksimal) biasanya hanya digunakan saat demonstrasi atau misi serangan tertentu.

Faktor seperti bahan bakar, jarak tempuh, dan situasi taktis lebih sering menentukan jumlah senjata yang dibawa.

Kesepuluh jet tempur ini menunjukkan bahwa di dunia penerbangan militer, daya angkut besar bisa jadi pembeda utama. Dari F-15EX dengan beban 13 ton hingga Su-35S yang bisa membawa 8 ton, semuanya dirancang untuk memberikan kekuatan penuh dari udara.

Mereka adalah “packer” kelas berat dunia aviasi—datang ke pertempuran dengan senjata lebih dari cukup untuk menghadapi kejutan apa pun.

Karena dalam perang, lebih baik punya senjata berlebih tapi tidak dipakai, daripada kekurangan dan hanya bisa melempar helm ke musuh! (aviationa2z)