250 Ton Beras Ilegal Disegel, Mentan Amran: Begitu Laporan Masuk, Saya Langsung Telepon Gubernur Aceh

7 hours ago 2

Selasa, 25 November 2025 - 08:15 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa langkah penyegelan 250 ton beras impor ilegal di Sabang telah melalui koordinasi langsung dengan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Ia menyebut komunikasi dilakukan segera setelah laporan awal mengenai masuknya beras tanpa izin diterima pemerintah.

“Begitu laporan masuk, saya langsung menelepon Gubernur Aceh untuk memastikan semuanya bergerak cepat. Tidak boleh ada toleransi untuk tindakan ilegal seperti ini. Kalau tidak ada izin impor, titik," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Menurut Amran, pemerintah bergerak cepat menindak laporan masuknya 250 ton beras impor ilegal melalui Pelabuhan Sabang. Koordinasi dengan Gubernur Aceh dilakukan sebelum aparat turun untuk melakukan penyegelan, memastikan setiap langkah penindakan berjalan solid, terstruktur, dan terkoordinasi.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Dirlantas Polda Aceh Kombes M Iqbal Alqudusy

Amran menjelaskan bahwa laporan awal menunjukkan adanya pemasukan beras impor tanpa izin pemerintah. Tindakan ini, menurutnya, bertentangan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang telah menegaskan bahwa Indonesia tidak memerlukan impor beras karena stok nasional berada pada posisi terbaik dalam sejarah.

Setelah memverifikasi informasi tersebut, Mentan langsung mengaktifkan koordinasi lintas sektor. Ia menghubungi Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, Kabareskrim Polri, Pangdam Iskandar Muda, hingga Menteri Perdagangan untuk memastikan respons terpadu.

Hasil verifikasi memastikan bahwa tidak ada izin impor yang dikeluarkan pemerintah pusat. Dengan dasar itu, aparat kepolisian kemudian menyegel 250 ton beras yang masuk secara ilegal.

"Negara harus hadir tegas. Ini menyangkut kehormatan bangsa, kepatuhan pada instruksi Presiden, dan perlindungan terhadap 160 juta petani kita,” tegas Amran.

Mentan Amran menyampaikan bahwa kondisi stok beras nasional berada dalam situasi sangat aman. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia mencapai 34,7 juta ton, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Stok beras pemerintah di Bulog juga mencapai 3,8 juta ton, menjadi capaian tertinggi sepanjang sejarah lembaga tersebut.

Di tingkat daerah, Aceh tercatat dalam kondisi surplus. Neraca pangan menunjukkan ketersediaan 1,35 juta ton, sementara kebutuhan hanya 667,7 ribu ton atau menyisakan surplus 871,4 ribu ton. Sabang pun berada dalam posisi surplus 970 ton, dengan ketersediaan 5.911 ton dan kebutuhan 4.940 ton.

Halaman Selanjutnya

Dengan kondisi semacam ini, Amran menegaskan bahwa tidak ada alasan logis untuk melakukan impor.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |