Jakarta, VIVA - Gubernur Jakarta Pramono Anung, menyebutkan bahwa dalam 3 tahun terakhir jumlah pendatang yang ke Jakarta usai momen Lebaran mengalami penurunan. Biasanya arus balik juga diwarnai dengan adanya pendatang baru ke Jakarta, untuk mengadu nasib.
“Jadi 3 tahun terakhir ini Jakarta memang mengalami penurunan. Mulai dari tahun 2022, 2023, 2024,” ujar Pramono kepada wartawan, Selasa, 8 April 2025.
Hanya saja, untuk tahun 2025 ini, Pramono mengaku belum mengetahui data jumlah pendatang usai lebaran. Apakah mengalami penurunan atau peningkatan.
“Salah satu faktor penyebabnya adalah mungkin ketika itu orang beranggapan bahwa Jakarta, ibu kota, segera pindah. Dan juga memang sekarang ini pemerataan pembangunan kan tidak hanya terpusat di Jakarta, juga terjadi di mana-mana,” kata Sekretaris Kabinet era pemerintahan Presiden Jokowi itu.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mendata pendatang baru pasca lebaran pada Selasa besok. Pendataan itu akan dilakukan hingga 8 Juni 2025 agar mendapatkan data secara terukur terkait kependudukan.
“Kami melakukan pendataan bagi pendatang baru usai hari raya secara terukur. Pendataan arus balik pasca mudik hari raya tahun 2025 secara dinamis akan dimulai pada 8 April hingga 8 Juni 2025,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dihubungi di Jakarta, Senin, 7 April 2025.
Budi mengatakan, pendatang pada 2024 yang secara sadar melaporkan ke loket Dukcapil Jakarta sebanyak 84.783 jiwa. Angka itu turun dari 2023 sebesar 395.298 jiwa.
Untuk 2025 diprediksi sekitar 10.000 hingga 15.000 orang yang secara sadar melaporkan kedatangannya ke Jakarta.
Menurut dia, pihak Disdukcapil Jakarta membuka layanan administrasi kependudukan dari tingkat kelurahan, kecamatan, suku dinas atau tingkat kota hingga provinsi, yang diberikan secara gratis.
Namun, ia bilang partisipasi warga pendatang yang sadar melaporkan kedatangan atau tertib administrasi kependudukan masih sangat kurang. Maka itu, Disdukcapil Jakarta akan terus sosialisasikan kepada warga soal akan pentingnya data kependudukan.
Halaman Selanjutnya
Untuk 2025 diprediksi sekitar 10.000 hingga 15.000 orang yang secara sadar melaporkan kedatangannya ke Jakarta.