VIVA – Marc Marquez menunjukkan tajinya bersama Ducati Lenovo di MotoGP Qatar yang berlangsung di Sirkuit Lusail, Doha, pekan lalu. Tampil sempurna membuatnya jadi pemimpin klasemen sementara MotoGP 2025.
Awalnya Marc Marquez tidak diunggulkan di lintasan malam hari itu, karena sepanjang karirnya baru dua kali dia podium itupun saat masih di Moto2 dan MotoGP bersama Repsol Honda.
Pembalap MotoGP, Marc Marquez dan Pol Espargaro
Bahkan MM93 menyebut Lusail, Doha sebagai sirkuit hitam buat dirinya. Namun di atas Ducati Desmosedici GP25 dia menunjukkan jam terbangnya dengan mengantongi poin sempurna.
Si Semut Carvera itu menjadi yang tercepat mulai latihan bebas pertama, atau FP1, meraih pole position saat kualifikasi, hingga menjadi yang tercepat saat balapan singkat alias sprint race, dan menjuadai balapan utama.
Alhasil MM93 meraup banyak poin tambahan di Qatar setelah gagal menyelesaikan balapan utama di MotoGP Amerika Serikat, akibat crash. Berkat pencapaian sang kaka, Alex yang awalnya berada di puncak klasemen merosot ke posisi 2 dengan selisih 17 poin.
Performa Marc Marquez yang meningkat di lintasan gurun pasir tersebut menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya mantan musuhnya, yaitu Pol Espargaro yang kini menjadi pembalap wild card.
Pol Espargaro dan baby alien sudah menjadi rival sejak kecil, pertama dalam balapan di sekitar Sirkuti Catalunya beberapa tahun silam, hingga keduanya berkarir di Grand Prix.
Bahkan adik Aleix Espargaro itu pernah menjadi rekan satu tim di Repsol Honda, pada 2020 dan mereka berdua tetap bersaing untuk mendapatkan hasil terbaik.
Adapun saat ini karir MM93 jauh lebih moncer daripada dirinya, dan Pol Espargaro kerap memerhatikan performa mantan rivalnya tersebut. Salah satunya ketika tampil di MotoGP Qatar pekan kemarin.
“Berbicara tentang Marc, dia senang, jelas gembira. Dia mengendalikan balapan jauh lebih baik daripada yang dia lakukan di Austin,” ujar Pol Espargaro, dikutip Motosan.es, Jumat 18 April 2025.
Menurut mantan pembalap wild card KTM itu, Marc Marquez terlihat lebih tenang dan lebih teratur dari sejak mulai latihan bebas, hingga balapan utama, karena belajar dari kesalahannya di Amerika Serikat.
“Mungkin karena apa yang terjadi di Amerika. Dia mengendalikan bagian tengah dan akhir balapan lebih baik, dengan kendali yang hebat dan mengambil setiap bagian dengan langkahnya,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Pol Espargaro dan baby alien sudah menjadi rival sejak kecil, pertama dalam balapan di sekitar Sirkuti Catalunya beberapa tahun silam, hingga keduanya berkarir di Grand Prix.