Duit NASA Dipangkas, Eropa Menangis, Gimana Nasib ke Mars?

18 hours ago 3

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:51 WIB

Jakarta, VIVA – Saat Amerika Serikat (AS) mengejar ambisinya menuju Mars, pemangkasan anggaran untuk Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional, NASA, akan berdampak pada kerja keras para peneliti Eropa, yang tengah berusaha menjelajahi Bulan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pemerintah AS mengusulkan pemotongan anggaran NASA hingga miliaran dolar.

Akibatnya, kemitraan dengan badan-badan internasional lain juga terancam menyusul pergeseran prioritas badan antariksa tersebut dari Bulan ke Mars.

Merespons pemotongan anggaran NASA, Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa (ESA) Josef Aschbacher mengingatkan lagi "pentingnya kerja sama dalam bidang antariksa."

Ia menyatakan bahwa ESA akan mengevaluasi dampak dari anggaran NASA yang diusulkan untuk tahun fiskal yang akan datang.

Usulan pemotongan anggaran itu sudah dirilis pada 2 Mei lalu, yang menyisakan pertanyaan tentang apa kira-kira "dampak sepenuhnya" dari perubahan tersebut.

Usulan pemotongan anggaran untuk NASA mencakup program ke Bulan: Artemis. Ketika AS mengalihkan "pandangannya" dari Bulan ke Mars, pemangkasan anggaran bagi badan antariksa nasionalnya juga akan mempengaruhi pekerjaan para peneliti Eropa karena program Artemis itu merupakan bentuk kolaborasi internasional, di mana Eropa berperan sebagai mitra teknis dan ilmiah.

Jika disahkan dalam pengajuan anggaran yang lebih rinci pada akhir Mei atau awal Juni, usulan tersebut akan mengurangi sekitar enam miliar dolar AS anggaran NASA dan menurut laporan Reuters, bakal "mendorong pada agenda yang berfokus pada Mars yang digagas oleh CEO SpaceX, Elon Musk."

Kongres AS kini tengah didesak untuk menyetujui langkah-langkah tersebut agar dapat dilaksanakan. Pemangkasan yang diusulkan ini mengikuti pengurangan anggaran sebelumnya pada Maret, yang mengakibatkan penutupan tiga kantor di NASA dan penghapusan posisi ilmuwan utama dan kepala ahli teknologi badan luar angkasa tersebut.

Dalam siaran persnya, pemerintahan Trump juga memuji NASA pada 29 April lalu, yang menyatakan bahwa "NASA meraih prestasi baru dalam 100 hari pertama pemerintahan Donald Trump," seperti dikutip dari situs DW, Minggu, 11 Mei 2025.

NASA merayakan serangkaian kemenangan, termasuk kemajuan menuju pengiriman manusia ke Bulan dan Mars, di tengah ketidakpastian mengenai anggaran badan antariksa tersebut.

Usulan anggaran baru ini akan mengurangi anggaran NASA yang sekarang bernilai sebesar US$24,8 miliar hingga 24 persen. Akibatnya, pemangkasan bujet itu kemungkinan akan mengancam proyek-proyek ilmiah besar dan pekerjaan ribuan peneliti di seluruh dunia.

Namun, menurut Reuters, pemotongan anggaran ini tidak akan berdampak pada program eksplorasi manusia NASA atau misi yang fokus pada eksplorasi luar angkasa dengan melibatkan manusia, seperti mengirim astronaut ke Bulan, Mars, atau tempat lain di luar angkasa.

Sebaliknya, pemerintahan Partai Republik itu justru mengusulkan peningkatan anggaran sebesar US$satu miliar khusus untuk program yang berfokus pada Mars. Langkah ini menunjukkan pergeseran prioritas NASA dari bulan—yang mendapat dorongan besar selama masa kepresidenan Trump—ke Mars, yang kini menjadi fokus utama, banyak didorong oleh ambisi Musk di sektor swasta.

Program Space Launch System (SLS) NASA, yang selama ini mengalami pembengkakan biaya, serta kapsul kru Orion, direncanakan akan dihentikan pada 2027.

Sebagai gantinya, Roket Starship milik SpaceX diperkirakan akan menggantikan peran program roket SLS (Space Launch System) dan kapsul kru Orion yang sebelumnya digunakan oleh NASA untuk misi eksplorasi luar angkasa, termasuk perjalanan ke Bulan dan Mars.

Proyek Roket Starship ini, pada Maret 2025, berhasil mengamankan kontrak layanan peluncuran dari NASA hingga 2032.

Halaman Selanjutnya

Jika disahkan dalam pengajuan anggaran yang lebih rinci pada akhir Mei atau awal Juni, usulan tersebut akan mengurangi sekitar enam miliar dolar AS anggaran NASA dan menurut laporan Reuters, bakal "mendorong pada agenda yang berfokus pada Mars yang digagas oleh CEO SpaceX, Elon Musk."

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |