Airlangga Ungkap Target RI dalam Negosiasi Dagang dengan AS, Simak Uraiannya

1 day ago 3

Jumat, 18 April 2025 - 12:50 WIB

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membeberkan target yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia dalam upaya negosiasi tarif perdagangan dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Indonesia menginginkan penerapan tarif yang lebih kompetitif, dibandingkan dengan tarif yang dikenakan kepada negara-negara pesaing untuk bisa masuk ke AS.

"Penerapan tarif yang lebih kompetitif dengan negara-negara yang juga bersaing dengan Indonesia (di pasar AS)," kata Airlangga dalam telekonferensi pers, Jumat, 18 April 2025.

Indonesia pun meminta komoditas ekspor utama macam garmen, alas kaki, furnitur, hingga udang, diberikan tarif sekecil mungkin untuk masuk pasar AS. Sebab, saat ini produk-produk ekspor utama Indonesia itu dikenakan tarif yang lebih tinggi dari negara bersaing, baik dari level ASEAN maupun dari luar ASEAN.

Airlangga mencontohkan, meskipun saat ini tarif tinggi didiskon sementara menjadi 10 persen, namun AS tetap menerapkan tarif proteksionis untuk barang-barang tekstil dan garmen sebesar 10-37 persen. Hal itu berarti bahwa apabila diakumulasi, komoditas asal Indonesia memiliki biaya besar untuk masuk ke pasar AS.

"Meski saat ini ada tarif 10 persen untuk 90 hari, di tekstil garmen ini kan sudah ada tarif 10-37 persen. Maka 10 persen tambahan bisa 10+10 atau 37+10. Ini concern kita karena ekspor kita biayanya lebih tinggi, karena ini di-sharing kepada pembeli dan juga ke Indonesia sebagai pengirim," ujarnya.

Ilustrasi industri tekstil

Photo :

  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Diketahui, Airlangga sebelumnya juga telah membeberkan berbagai tawaran yang bisa diberikan pemerintah Indonesia kepada pemerintah AS, sebagai imbal balik atas permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia tersebut.

"Dari pembahasan tadi, ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi, bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin," kata Airlangga dalam telekonferensi pers, Jumat, 18 April 2025.

Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga berencana untuk terus membeli produk agrikultur antara lain gandum, soya bean, soya bean milk. "Dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika," ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga menawarkan kepada pemerintah AS untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan AS yang selama ini beroperasi di Indonesia. Hal itu tentunya juga menyangkut dengan perizinan dan insentif. Kemudian Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis (critical mineral), serta upaya mempermudah prosedur impor untuk produk-produk agrikultur AS.

Halaman Selanjutnya

Diketahui, Airlangga sebelumnya juga telah membeberkan berbagai tawaran yang bisa diberikan pemerintah Indonesia kepada pemerintah AS, sebagai imbal balik atas permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |