Jakarta, VIVA – Puasa Ramadan yang telah dimulai sejak Sabtu 1 Maret 2025 kemarin sering dimanfaatkan sebagai penurunan berat badan. Untuk menurunkan berat badan di saat puasa pun perlu mengatur siasat yang tepat. Jangan sampai malah akhirnya mengalami peningkatan berat badan yang signifikan.
Salah satu hal yang perlu diketahui mengenai penurunan berat badan adalah seberapa banyak lemak yang bisa dibakar oleh tubuh. Lantas bagaimana caranya? Binaragawan kenamaan Ade Rai pun membagikan 7 siasat bisa membakar lemak saat puasa Ramadan. Pertama kata Ade Rai saat sahur untuk tidak mengonsumsi karbohidrat.
“Satu sahur jangan masukkan karbo, alasannya karena terakhir makan jam 22.00 kemudian ketemu karbo itu pukul 18.00. Jadi selama 18 jam tubuh akan membakar lemak. Maka saat sahur memakan protein yang mengandung lemak paling mudah adalah telur. Telur rebus, setengah matang, orak-arik. Jangan masuk karbo karena lonjakan darah. Ketika lonjakan naik tinggi batal untuk bisa menggunakan lemak sebagai sumber tenaga,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Dunia Ade Rai.
Kedua adalah dengan melakukan aktivitas fisik sebelum berbuka puasa. Di awal Ramadan Anda bisa melakukan aktivitas fisik dimulai dari 15 menit hingga 30 menit jelang berbuka puasa. Intensitas ini bisa semakin ditingkatkan menjadi 45 menit hingga 1 jam sebelum berbuka.
“Alasannya? di ujung kita latihan, tubuh menggunakan lemak sebagai tenaga diajak olahraga pembakaran akan lebih optimal. Ketika olahraga kita membakar per menitnya 300-600 kalori, kalau tidak olahraga pembakaran kalori hanya 30-70 kalori,”jelasnya.
Ketiga tidak buka puasa dengan yang manis-manis. Makanan manis diketahui dapat meningkatkan keinginan makan berlebih. Hal ini berbanding terbalik jika Anda mengonsumsi protein.
“Alasannya begitu berbuka dengan manis-manis kita akan memulai jendela buka makan kita curamnya penurunan gula darah. Makanya banyak orang yang setelah berbuka puasa inginnya makan terus. Ada orang yang makan di bulan Ramadhan pas bukanya dengan protein dan sayur gula darah stabil jadi dia punya kontrol untuk tidak makan lebih banyak,” kata dia.
Ilustrasi Makanan Berprotein
Photo :
- pexels.com/Pixabay
Keempat prioritaskan makanan protein sebab mengonsumsi protein diketahui dapat membuat kenyang lebih lama sehingga menghindari terjadinya makan berlebih.
“Badan butuh kalori yang lebih besar saat mencerna protein terutama protein hewani. Pada saat mencerna akan terjadi termic effect of food yang lebih tinggi. Makanya kenapa mencerna lebih susah maka keinginan makanan lebihnya kurang. Konsumsi protein ikan, daging biasanya badan merilis hormon kenyang, kenyangnya lebih lama,”,kata dia.
Kelima adalah kontrol karbohidrat. Namun jika memang masih ingin mengonsumsi karbohidrat kata Ade Rai pilih yang mengandung seratnya lebih tinggi seperti nasi merah, nasi gandum. Selain itu juga perhatikan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak.
“Keenam selektif terhadap lemak, lemak ada di kandungan protein. Tapi kalau mau tambah lemak boleh dari hewani 1 atau 2, bisa dari butter, olive oil, coconut oil, alpukat itu bagus untuk pembentukan kolesterol baik. Terakhir hidrasi di jendala buka harus langsung minum yang cukup. Sebab di Ramadan dry fasting selama 14 jam, antara 18.00-22.00 dan saat sahur konsumsi air yang cukup,”jelasnya.
Halaman Selanjutnya
“Alasannya begitu berbuka dengan manis-manis kita akan memulai jendela buka makan kita curamnya penurunan gula darah. Makanya banyak orang yang setelah berbuka puasa inginnya makan terus. Ada orang yang makan di bulan Ramadhan pas bukanya dengan protein dan sayur gula darah stabil jadi dia punya kontrol untuk tidak makan lebih banyak,” kata dia.