Jangan Asal Terjang, Begini Cara Aman Melewati Banjir dengan Mobil Listrik

17 hours ago 2

Rabu, 5 Maret 2025 - 09:21 WIB

Jakarta, VIVA – Belakangan ini, musim hujan telah melanda wilayah Jabodetabek yang mengakibatkan banjir di beberapa tempat. Hal ini pun menimbulkan rasa khawatir bagi para pengguna mobil listrik.

Mengingat, mobil listrik mengandalkan baterai sebagai sumber tenaga utama. Kekhawatiran utama biasanya berkisar pada kemungkinan korsleting listrik, kerusakan baterai, atau bahkan mobil yang mati total saat melewati genangan air yang cukup tinggi.

Januar Eka Sapta, Aftersales Senior Manager Neta Auto Indonesia, mengungkapkan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pengemudi mobil listrik saat melewati genangan air yang cukup tinggi.

"Kalau untuk melewati banjir atau genangan air yang tinggi, sebenarnya semua tergantung pada kondisi mobilnya," ujarnya saat dihubungi VIVA belum lama ini.

Mobil Porsche terendam banjir di Dubai

Ia menambahkan bahwa rata-rata mobil listrik memiliki ground clearance yang rendah karena baterainya terletak di bagian bawah, sehingga ada batasan tertentu dalam melewati genangan.

"Jadi, kalau kami sarankan jangan melewati air yang tingginya melebihi setengah tinggi ban," tambahnya.

Menurutnya, apabila mobil listrik terjebak salam genangan dengan ketinggian melebihi setengah tinggi ban atau diam selama 30 menit lebih di ketinggian air tersebut, maka risiko kerusakan pada baterai bisa meningkat.

"Jadi, akan lebih baik mobil terus bergerak saat melewati banjir dan tidak berhenti dalam waktu lama," tutur Januar.

Ia pun menjelaskan apabila kendaraan tetap berjalan meskipun air sedikit melebihi setengah ban, umumnya masih aman, tetapi kecepatan harus dibatasi maksimal 10 km/jam.

"Nah kan harus bergerak terus jalan, tapi lewati genangan airnya itu juga kecepatan tidak boleh lebih dari 10km/jam. Jadi harus jalan pelan, tidak bisa kecepatan karena nanti air akan bertekanan dari bawah. Nah, yang ditakutkan tekanan itu bisa masuk ke dalam baterai tersebut," jelas Januar.

Ia melanjutkan, "Takutnya juga, air berpotensi masuk ke sela-sela baterai. Oke, ini tertutup, ada shield dan lain-lain, tapi namanya juga tekanan. Saat mobil dalam keadaan hidup, baterainya kan juga panas, jadi dikhawatirkan terjadi masalah. Jadi, diharapkan kecepatannya tidak melebihi 10 km/jam."

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, apabila mobil listrik terjebak salam genangan dengan ketinggian melebihi setengah tinggi ban atau diam selama 30 menit lebih di ketinggian air tersebut, maka risiko kerusakan pada baterai bisa meningkat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |