Hamdan Hamedan Semprot Ahmad Dhani: Bukan Soal Warna Kulit, Sepakbola yang Penting Skill

11 hours ago 5

Kamis, 6 Maret 2025 - 00:14 WIB

Jakarta, VIVA – Penasihat Strategi Kebijakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Hamdan Hamedan memberi respons terkait pernyataan anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani soal program naturalisasi Timnas Indonesia.

Terkait hal itu, pentolan Dewa 19 ini menyarankan agar kedepannya PSSI tidak lagi menaturalisasi pemain kulit putih. Menurutnya, hal tersebut kurang enak dilihat dan tidak mencerminkan identitas bangsa.

“Usul saya kurangilah pemain yang bule, dalam tanda kutip yang berambut pirang, mata biru, karena menurut saya untuk bermain di Timnas Indonesia itu kurang enak dilihat,” ujar Ahmad Dhani Saat rapat dengan Kemenpora dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Rabu 5 Maret 2025.

Anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani

Lebih lanjut, Dhani menyarankan agar pemain naturalisasi yang direkrut PSSI sebaiknya memiliki karakteristik fisik yang lebih mirip dengan mayoritas penduduk Indonesia.

“Kalau bisa dicari yang mungkin rasnya mirip-mirip dengan kita, entah itu dari Korea, atau dari Afrika yang mirip kita gitu. Gak masalah banyak, yang penting warna kulitnya persis seperti kita, karena kalau bule, dilihatnya gimana gitu pak Erick,” tambahnya.

Ia juga menyarankan PSSI menaturalisasi pemain keturunan yang telah berusia di atas 40 tahun, untuk kemudian dijodohkan dengan perempuan Indonesia. “Nah, anaknya itu yang kita harapkan jadi pemain bola yang bagus," bebernya.

Respons Hamdan Hamedan

Terkait hal tersebut, Hamdan menegaskan bahwa dalam dunia sepakbola, yang menjadi tolak ukur utama bukanlah warna kulit, warna mata, atau warna rambut, melainkan kemampuan bermain di atas lapangan.

“Sepak bola itu tak ada urusannya dengan warna kulit, warna mata, atau warna rambut. Yang penting skill mainnya,” tulis Hamdan melalui Instagram pribadinya, dikutip VIVA Kamis, 6 Maret 2025.

Baik Timnas Indonesia maupun China sama-sama mengincar kemenangan pertama mereka dalam babak kualifikasi ini.

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Hamdan menyampaikan, analogi tersebut sejalan dengan dunia musik, di mana kualitas karya lebih diutamakan daripada penampilan fisik para musisinya.

“Sama kayak musik, tak peduli musikusnya berambut pirang, hitam, atau biru, yang penting musiknya enak didengar,” tegasnya.

Terakhir, ia juga menegaskan bahwa sepakbola tidak ada kaitannya dengan konsep eugenika atau rekayasa genetika melalui perkawinan demi menciptakan "keturunan unggul”.

“Yang penting bukan “benihnya”, tapi bagaimana bibitnya dibina, skill ditempa, kerja keras dilatih, dan kecerdasan bermain di lapangan diasah,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya

Terkait hal tersebut, Hamdan menegaskan bahwa dalam dunia sepakbola, yang menjadi tolak ukur utama bukanlah warna kulit, warna mata, atau warna rambut, melainkan kemampuan bermain di atas lapangan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |