London, VIVA – Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) melakukan gebrakan internasional, dengan membuka perwakilan di London, Inggris. Langkah ini diambil sebagai upaya atau komitmen APJI untuk membawa masakan Indonesia lebih go internasional, khususnya di kawasan Inggris.
Di sela-sela pembukaan perwakilan, APJI juga menggelar audiensi bersama Atase Perdagangan Indonesia di London. Ini bagian dari upaya APJI memperjuangkan pengakuan Hari Masakan Nusantara sebagai Hari Nasional Indonesia.
Pertemuan ini melibatkan perwakilan APJI London, yaitu Zukni Legowo, Bendahara Imaroh, serta Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Perdagangan dan Perindustrian DPP APJI, Kiki Puspitasari.
Fokus utama diskusi dalam audiensi tersebut adalah strategi diplomasi kuliner guna memperkenalkan masakan Nusantara di pasar internasional. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Dalam kesempatan itu, Atase Perdagangan Indonesia di London, Ayu Siti Maryam, menyambut positif rencana APJI.
“Saya tentu menyambut baik rencana ini. Dengan keterbatasan pemerintah, inisiatif seperti ini dapat mendukung program-program yang sudah ada, serta menjadikannya lebih mandiri dan konsisten,” ujar Ayu Siti Maryam.
Ayu juga menekankan bahwa dukungan dari Atase Perdagangan Indonesia di London dapat diwujudkan melalui pengenalan masakan Indonesia dalam berbagai acara lokal serta menjalin kemitraan dengan distributor untuk mempermudah penetrasi pasar internasional.
“Kami siap mendukung upaya untuk mengenalkan masakan Indonesia melalui event-event di sini,” lanjutnya.
Selain audiensi, APJI juga melakukan survei dan riset terkait potensi pengembangan masakan Nusantara di Inggris.
Hasil riset menunjukkan bahwa terdapat peluang besar untuk memperkenalkan masakan Indonesia di London, terutama dengan lebih dari 3.000 warga Indonesia yang tinggal di kota tersebut.
Namun, saat ini hanya ada sedikit restoran yang dapat merepresentasikan kuliner Indonesia secara autentik. Mayoritas restoran Indonesia di London mengusung konsep fine dining dengan harga yang cukup mahal, sehingga terbatas pada kalangan tertentu.
Salah satu restoran yang menjadi representasi autentik masakan Indonesia adalah Triple Hot Spicy yang dimiliki oleh Zukni Legowo, yang juga menjabat sebagai perwakilan APJI di London.
Restoran ini mengusung konsep street food Indonesia, yang lebih terjangkau dan dapat diterima oleh berbagai kalangan.
“Konsep street food ini kami pilih agar masakan Indonesia lebih mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat di London,” ujar Zukni.
APJI juga menekankan pentingnya sosialisasi lebih luas mengenai keaslian masakan Indonesia. Dalam hal ini, kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk memperkuat identitas kuliner Nusantara.
Salah satu agenda penting yang diusung APJI adalah menegaskan bahwa Rendang adalah produk asli Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat, bukan dari negara Asia lainnya.
Langkah ini turut diperkuat dengan upaya untuk menetapkan Hari Masakan Nusantara sebagai Hari Nasional Indonesia.
“Ini memang langkah kecil, tetapi bisa memberikan dampak besar. Jika kita tidak memulai, sosialisasi masakan Nusantara di tingkat internasional tidak akan terjadi. Semoga inisiatif APJI ini dapat membawa pengaruh besar bagi promosi kuliner Indonesia. Berdiplomasi melalui cita rasa akan membuat Indonesia lebih dikenal dan melekat dalam ingatan dunia,” ujar Kiki Puspitasari, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perindustrian DPP APJI.
Melalui berbagai inisiatif ini, APJI berharap masakan Nusantara dapat semakin mendunia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan warisan kuliner terbaik di dunia.
Halaman Selanjutnya
Ayu juga menekankan bahwa dukungan dari Atase Perdagangan Indonesia di London dapat diwujudkan melalui pengenalan masakan Indonesia dalam berbagai acara lokal serta menjalin kemitraan dengan distributor untuk mempermudah penetrasi pasar internasional.