Hati-Hati, Pingsan Bisa Jadi Tanda dari Aritmia Bisa Sebabkan Henti Jantung

4 hours ago 1

Kamis, 6 Maret 2025 - 15:36 WIB

VIVA – Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang meliputi pembentukan listrik an penjalarannya. Hal tersebut membuat irama jantung dapat menjadi lebih cepat, lebih lambat, maupun degup jantung yang tidak teratur.

Gangguan irama jantung ini kemudian dapat membuat fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi tidak efektif. Akibatnya, dapat terjadi beberapa gangguan pada organ jantung mulai dari henti jantung mendadak hingga gangguan fungsi pompa jantung.

Spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia RS Pondok Indah-Pondok Indah, dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P. Subsp. Ar (K), FIHA menjelaskan bahwa penyebab aritmia sendiri terjadi karena adanya gangguan pada sistem kelistrikan jantung yang berfungsi mengantur detak jantung. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi terkena serangan jantung

Photo :

  • chajamp dari Freepik

Beberapa kondisi yang merupakan penyebab aritmia meliputi penyakit degenerative/usia, idiopatik, genetik, hipertensi, gangguan struktural jantung baik pada otot atau koroner dan gangguan elektrolit. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Sementara itu, untuk gejala aritmia tidak semua pasien aritmia bisa merasakan adanya gejala. Salah satu yang juga bisa menjadi perhatian adalah pingsan.

Lantas seperti apa pingsan yang bisa dikatagorikan sebagai tanda dari aritmia? Dony menjelaskan bahwa pingsan sendiri bisa dikatagorikan menjadi tiga jenis.

Ilustrasi serangan jantung

Pertama adalah pingsan refleks yang pingsan karena masalah syaraf. Contohnya adalah pingsan saat melihat darah atau pingsan saat mengikuti upacara bendera.

"Itu yang paling sering, pingsan karena syaraf," kata dia dalam media gathering di Kawasan Senayan Jakarta Pusat, Rabu 5 Maret 2025. 

Kedua pingsan karena usia tua itu biasanya karena hipotensi atau tensinya turun dari perubahan posisi dari duduk terus berdiri. 

"Kakek-nenek kita kalau berdiri kayak gelap pandangannya itu bisa bikin pingsan," kata dia.

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :

  • Freepik/rawpixel.com

Ketiga adalah pingsan karena jantung aritmia. Pingsan jenis ini patut diwaspadai lantaran bisa berakibat fatal hingga kematian seperti yang terjadi pada atlet bulutangkis China saat bertanding di Indonesia beberapa Waktu lalu.

"Ada orang tiba-tiba tidak sadar, tidak ada nadi itu pasti aritmia. Kalau pingsan dia tidak sadar tapi masih ada denyut nadi kita cek itu mungkin bukan aritmia. Biasanya (pingsan tidak ada nadi) kolset, itu paling umum," jelas dia.

Di sisi lain, Ketika melihat adanya seseorang yang tiba-tiba pingsan tidak sadarkan diri dan tidak ada denyut nadi maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah pijat jantung atau CPR. Sebab kata Dony ketika 4 menit jantung berhenti terjadi kerusakan pada otak.

"Segera lakukan pijat jantung, 4 menit jantung berhenti otak rusak. Jadi harus sesegera itu. Di depan kita ada orang pingsan tidak ada nadi kita harus langsung pijat jantung sampai petugas medis datang," ujarnya.

Terkait dengan untuk memastikan apakah pingsan yang dialami itu adalah pingsan yang ganas atau tidak. Maka perlu dilakukan pemeriksaan seperti dengan holter monitoring, yakni merekam aktivitas listrik jantung selama seharian termasuk saat beraktivitas.

Pemeriksaan sendiri perlu dilakukan sebab ketika seseorang mengalami aritmia risiko mengalami henti jantung tidak terhindarkan.

"Pingsan yang berbahaya itu karena jantung aritmia. Kita harus mendeteksi itu, deteksi pakai holter table test, studi listrik jantung. Itu untuk memastikan dia pingsan ini ganas atau pingsan jinak. Kalau pingsan jinak tidak perlu diapa-apain, suruh minum cukup dan manuver fisik yang harus dilakukan latihan fisik. Tapi kalau tidak terdeteksi kalau ganas itu taruhannya henti jantung taruhannya terlalu tinggi. Makanya harus diperiksa karena ada potensi bahaya. Begitu bahaya itu meninggal mendadak terlalu besar," jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Source : Pixabay

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |