Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menerima kunjungan Duta Besar Tajikistan untuk Indonesia, Ardasher Qodiri di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Maret 2025. Pertemuan itu membahas sejumlah peluang investasi dan kerja sama antarkedua negara.
Anindya mengatakan, rancangan kerja sama antara Indonesia-Tajikistan ini bertujuan untuk membangun sebuah aliansi di kawasan Asia Tengah, guna memanfaatkan berbagai potensi perdagangan dan investasi yang bisa dibangun.
"Karena bagaimanapun juga, di Asia Tengah itu membutuhkan banyak hal seperti misalnya produk minyak kelapa sawit," kata Anindya.
[Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Maret 2025]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Dan sebaliknya, banyak sekali kapas yang kita konsumsikan buat tekstil, yang sebenarnya berasal dari Asia Tengah atau Tajikistan ini, yang kita dapat melalui perantara," ujarnya.
Dari sebagai rencana dan rancangan kerja sama yang bisa dijalin antara Indonesia-Tajikistan, Anindya juga mengakui bahwa terdapat peluang investasi di industri aluminium hijau yang nantinya akan bisa dikembangkan.
"Mungkin akan ada investasi di suatu industri yang ujungnya bisa menjadi aluminium hijau," kata Anindya.
Dia menjelaskan, nantinya juga akan ada investasi Tajikistan di Indonesia dalam sektor pertambangan alumina, yang hasilnya bisa dibawa ke Tajikistan untuk diselesaikan menjadi produk akhir berupa aluminium hijau.
Selain itu, lanjut Anindya, berbagai kerja sama lain juga bisa dibangun antarkedua negara. Misalnya seperti dalam hal pembaharuan sektor finansial serta logistik, yang hari ini sangat ingin digencarkan oleh pemerintah Tajikistan bersama Indonesia.
"Tajikistan ini cukup menarik, karena mereka ingin sekali memperbarui sektor finansial sampai sisi logistiknya sendiri. Sehingga hal itu akan membuka kesempatan untuk Indonesia dalam bekerja sama dengan Tajikistan, untuk membuat trading dan logistik hub di sana," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan, nantinya juga akan ada investasi Tajikistan di Indonesia dalam sektor pertambangan alumina, yang hasilnya bisa dibawa ke Tajikistan untuk diselesaikan menjadi produk akhir berupa aluminium hijau.