Rentan Kena Penyakit Jantung Hingga Autoimun, Ini 3 Hal Prioritas yang Wajib Dilakukan Wanita

4 hours ago 2

Jakarta, VIVA – Perempuan yang sebagian besar dituntut untuk multitasking, mulai dari menyeimbangkan karier hingga memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarga, cenderung mudah stres sehingga berkontribusi pada beragam masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. 

Dr. Vipada Sae-Lao, Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, menjelaskan, tekanan yang konstan ini dapat berkontribusi pada melemahnya sistem kekebalan tubuh, ketidakseimbangan hormon, gangguan tidur, serta meningkatnya kerentanan terhadap penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, bahkan depresi. Scroll untuk informasi selengkapnya!

“Banyak penyakit yang mengubah hidup, seperti penyakit autoimun, demensia, dan sarkopenia, cenderung lebih banyak memengaruhi perempuan dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memahami seluk-beluk ini dan mencari perawatan yang dipersonalisasi demi memenuhi kebutuhan spesifik mereka,” ungkap Dr Vidapa dalam keterangannya, dikutip Kamis 6 Maret 2025. 

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan perempuan untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang mudah menyerang kaum wanita seperti yang disebutkan di atas.

Memprioritaskan Kesehatan Jantung
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama mortalitas pada perempuan di Asia, yang menyumbang hampir 35 persen kematian pada tahun 2019. Data menunjukkan bahwa wilayah Asia memiliki angka kematian akibat penyakit kardiovaskular (PKV) yang distandardisasi menurut usia tertinggi untuk perempuan secara global, yaitu 467,2 per 100.000 populasi pada tahun 2019. 

Sesuai data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, selama 10 tahun terakhir di Indonesia, prevalensi penyakit jantung pada perempuan secara konsisten lebih tinggi daripada laki-laki.

Sayangnya, penyakit ini memengaruhi perempuan di seluruh kelompok usia dan terus kurang terdiagnosis serta kurang terobati akibat kesalahpahaman dan kurangnya kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. Pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes sangat penting untuk deteksi dini masalah terkait jantung.

Olahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan mempertahankan berat badan yang sehat dapat mendukung kesehatan jantung. Aktivitas seperti yoga dan meditasi dapat mendukung kesehatan mental dan fisik, menurunkan tingkat stres, serta memberikan manfaat bagi tekanan darah dan kadar kolesterol. Olahraga membantu pembuluh darah rileks dan melebar, sehingga memungkinkan darah mengalir secara efisien untuk menutrisi jantung.

Pola makan sehat sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan jantung. Buah-buahan segar, sayuran berwarna-warni, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh memasok energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan seperti ikan berlemak, biji rami, kacang walnut, biji labu, dan kedelai kaya akan asam lemak omega-3 dan fitonutrien, yang juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Memelihara Kesehatan Hormon
Perubahan hormon merupakan bagian alami dari tahapan kehidupan seorang wanita melalui menstruasi, kehamilan, dan menopause. Namun, perubahan tersebut juga dapat menyebabkan masalah seperti periode yang tidak teratur, perubahan suasana hati (mood swing), dan masalah kesuburan.

Zat besi, sebagai nutrisi esensial, memainkan peran krusial dalam keseimbangan hormon pada perempuan. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Perempuan kehilangan zat besi melalui siklus bulanan mereka, dan banyak yang tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Mempertahankan kadar zat besi yang cukup sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, terutama selama tahapan kehidupan utama yang ditandai dengan fluktuasi hormon.

Ketidakseimbangan hormon perlu ditangani melalui penyesuaian gaya hidup, pola makan seimbang, aktivitas fisik, dukungan sosial, serta pemeriksaan kesehatan rutin dan perawatan medis yang tepat.

Memahami Kehilangan Massa Otot dan Kelemahan Tulang
Penuaan menyebabkan hilangnya massa dan kekuatan otot rangka secara involunter, suatu kondisi yang disebut sarkopenia, yang cenderung lebih banyak memengaruhi perempuan.

Dampak sarkopenia dapat menjadi serius karena kekuatan otot sangat penting untuk mengurangi kemungkinan terjatuh dan meminimalkan risiko patah tulang. Penelitian menunjukkan bahwa usia, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, indeks otot rangka, dan glukosa puasa dapat menjadi faktor risiko sarkopenia pada perempuan.

Osteoporosis, di sisi lain, adalah potensi hilangnya kalsium dari tulang yang membuatnya rapuh dan lebih rentan terhadap patah tulang. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki karena perubahan hormon yang terjadi selama menopause, yang secara langsung memengaruhi kepadatan tulang.

Aktivitas fisik harian, olahraga dalam bentuk aerobik atau latihan resistensi diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan menjaga massa otot, terutama pada perempuan yang lebih tua. Nutrisi yang seimbang juga memainkan peran kunci dalam pencegahan dan pengelolaan sarkopenia dan osteoporosis.

Mengonsumsi jumlah protein yang dibutuhkan dan membangun kekuatan otot dapat membantu memperlambat laju sarkopenia dan meningkatkan kualitas hidup. Mengonsumsi sayuran segar, tahu, dan beberapa produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium tulang. 

Selain itu, vitamin D mendukung kesehatan tulang dan gigi dengan membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber makanan yang mengandung vitamin D termasuk ikan berlemak, kuning telur, makanan yang difortifikasi hati. Namun, suplemen mungkin diperlukan karena sulit untuk mendapatkan jumlah vitamin D yang dibutuhkan hanya dari makanan.

Mempertahankan pola makan yang seimbang, tetap aktif, mendapatkan tidur yang cukup, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi beberapa tantangan kesehatan yang dihadapi perempuan dalam hidup mereka. 

Studi juga menunjukkan bahwa berolahraga bersama komunitas atau teman dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, persahabatan, dan tujuan bersama, sehingga meningkatkan perasaan pendukung, terutama di antara perempuan. Aktivitas fisik kelompok seperti olahraga tim, kelas kebugaran, atau bahkan komunitas jalan kaki, memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara sosial, meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi perasaan kesepian atau terisolasi.

“Meskipun diskusi tentang kesehatan perempuan telah berkembang selama bertahun-tahun, jelas bahwa kita masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan, memprioritaskan perawatan diri, dan mengadvokasi akses perawatan kesehatan yang lebih baik dapat memberdayakan perempuan untuk mempercepat perjalanan mereka menuju pemberdayaan—sebuah perjalanan yang menitikberatkan pada kesehatan tubuh dan pikiran, serta hak dan kesempatan,” tutup Vidapa.

Halaman Selanjutnya

Sayangnya, penyakit ini memengaruhi perempuan di seluruh kelompok usia dan terus kurang terdiagnosis serta kurang terobati akibat kesalahpahaman dan kurangnya kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat. Pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes sangat penting untuk deteksi dini masalah terkait jantung.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |