Kemenag Matangkan Persiapan Penyambutan 38 Bhikkhu dalam Acara International Thudong 2025

3 hours ago 2

Jakarta, VIVA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) Kementerian Agama (Kemenag) RI hari ini, Kamis 6 Maret 2025 menggelar rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk persiapan acara International Thudong 2025.

Rapat koordinasi ini guna mematangkan persiapan penyambutan kedatangan 38 Bhikkhu yang berjalan kaki dari Bangkok, Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah (Jateng) dalam rangka International Thudong 2025 tersebut.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan, International Thudong 2025 yang mengusung tema 'Bergandengan Tangan Wujudkan Toleransi untuk Perdamaian Dunia' ini merupakan kali ketiga dari kegiatan Thudong. Untuk Thudong pertama digelar pada tahun 2023 dan Thudong kedua digelar tahun 2024.

Kegiatan umat Buddha ini digelar dalam rangka turut menyuarakan kehidupan yang rukun dan damai di Indonesia. "Umat beragama di Indonesia itu memiliki tingkat kerukunan yang dapat menjadi teladan dan bisa dicontoh," jelas Supriyadi di Jakarta, Kamis 6 Maret 2025.

"Pak Menteri Agama ini kan konsen untuk menggaungkan kerukunan Indonesia ke dunia luar. Dan Thudong 2025 ini menjadi momentum yang sangat baik untuk hal tersebut. Kita berkewajiban mewujudkan kerukunan yang baik, relasi antar umat beragama di Indonesia benar-benar nyata," imbuh Supriyadi.

Thudong sendiri, kata Supriyadi, berasal dari bahasa Pali 'Dhutaṅga' yang berarti latihan asketis untuk menguatkan disiplin diri dan ketenangan batin.

"Thudong adalah tapak tilas dan latihan keras, dengan tujuan untuk mengembangkan pertahanan, kesabaran dan ketabahan mental untuk mengatasi kekotoran keduniawian, untuk mempertahankan tradisi yang dilakukan Sang Buddha. Perjalanan ini dilakukan dengan Jalan Kaki Melintasi Hutan, Desa, Gunung, dan tempat lainnya," katanya.

Dalam rapat persiapan penyelenggaraan International Thudong 2025, Supriyadi menyampaikan bahwa evaluasi pada acara Thudong 2023, animo masyarakat Indonesia dalam menyambut dan mengiringi perjalanan Thudong ini sangat antusias, yang mana turut menemani perjalanan ini bukan hanya umat Buddha tapi melibatkan masyarakat lain.

"Agar para Bhikkhu dari luar negeri ini agar dalam proses perjalanannya nanti selama di Indonesia tidak mengalami kendala, maka pada hari ini kita akan mendapat informasi dari panitia agar kita bisa memitigasi atas berbagai hal yang ditemui di perjalanan, baik perizinan, pengamanan, maupun koordinasi di lapangan," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Kerukunan Umat Beragama, Pengawasan, dan Kerjasama Luar Negeri Gugun Gumilar menyampaikan beberapa concern Kementerian Agama terkait persiapan acara International Thudong 2025.

Pertama, yaitu terkait keamanan. "Keamanan mulai dari kedatangan (Bhikhhu, red) di bandara sampai kembali lagi ke negaranya, itu menjadi concern kami," katanya.

Kedua, yaitu terkait kesehatan. Thudong ini, kata dia, bukan hanya program spiritual dan dakwah, tapi juga untuk pemersatu kerukunan Internasional sehingga, kesehatan harus dikawal.

Ketiga yaitu concern tentang pelayanan. "Ini sudah dipersiapkan, kami akan koordinasi terus terkait kesiapan untuk penyambutan dan pelayanan. Bapak Menteri Agama telah meminta agar para Bhikkhu terus dikawal. Ini bukan hanya hajat dari Buddha, tapi ini hajat kita semua," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Thudong 2025, Welly Widadi mengatakan, Thudong pertama kali melintas di Indonesia pada tahun 2023, di mana jutaan masyarakat sepanjang pantura Jawa dari Bekasi sampai Muntilan, Magelang Jateng menyambut kedatangan para Bhikkhu.

Untuk tahun 2025, Thudong pun digelar Kembali, yang berangkat dari Bangkok Thailand menuju Borobudur Indonesia. "Thudong International 2025 yang diikuti oleh 38 Banthe hutan (duthangga ) berangkat dari Bangkok pada tanggal 6 Februari 2025 menuju Candi Agung Borobudur melintasi 4 Negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia sepanjang 2657 kilometer," jelas Welly.

Pihaknya mengharapkan bahwa pada tanggal 10 Mei 2025, para Bhikkhu sudah tiba di puncak Candi Agung Borobudur yang akan dilanjutkan mengikuti peringatan Waisak di kompleks Candi Agung Borobudur.

"Para Bhikkhu berjalan dari Thailand, Malaysia, dan Singapura pada tanggal 6 Februari-15 April 2025. Kemudian tiba di wilayah Indonesia pada tanggal 16 April 2025, dan pada tanggal 10 Mei 2025, para Bhikkhu diharapkan sudah tiba di puncak Candi Agung Borobudur untuk melaksanakan puncak ritual," jelasnya.

Adapun rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kementerian, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan.

Hadir pula Asisten Operasional Mabes TNI, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Stafsus Menag Bidang Kerukunan Umat Beragama, Pengawasan, dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktur Urusan Agama dan Pendidikan Buddha dan Ketua Panitia Thudong 2025. 

Halaman Selanjutnya

"Thudong adalah tapak tilas dan latihan keras, dengan tujuan untuk mengembangkan pertahanan, kesabaran dan ketabahan mental untuk mengatasi kekotoran keduniawian, untuk mempertahankan tradisi yang dilakukan Sang Buddha. Perjalanan ini dilakukan dengan Jalan Kaki Melintasi Hutan, Desa, Gunung, dan tempat lainnya," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |