Jakarta, VIVA – Timnas Bahrain resmi memanggil 26 pemain untuk dibawa dalam laga lanjutan Grup C, Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
26 pemain Bahrain tersebut akan dipersiapkan untuk melakoni pertandingan melawan Jepang pada 20 Maret 2025, serta melawan Timnas Indonesia pada 25 Maret 2025.
Pengumuman tersebut disampaikan Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) melalui platform Instagram resmi mereka pada Rabu, 5 Maret 2025.
Menariknya, kolom komentar BFA terkait pengumuman daftar 26 pemain itu, hingga kini terus dibanjiri komentar suporter Garuda.
Tak sedikit yang menuliskan komentar berupa angka “90+6+99” sebagai bentuk sindiran dan kekecewaan atas kontroversi yang sempat terjadi di pertandingan sebelumnya.
Komentar tersebut ramai dijumpai di media sosial, setelah berlangsungnya laga Timnas Indonesia vs Bahrain di Bahrain National Stadium pada 10 Oktober 2024 lalu.
wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Timnas Indonesia
Dalam laga tersebut, kemenangan Jay Idzes dan kawan-kawan yang telah di depan mata–kandas, lantaran wasit yang memimpin pertandingan itu, Ahmed Al Kaf, mengeluarkan keputusan yang dianggap kontroversial.
Keputusan kontroversial itu terjadi lantaran Ahmed al Kaf tak menyudahi pertandingan, padahal menit tambahan waktu sebanyak 6 menit, telah habis, bhakan jauh terlewat.
Akibatnya, kemenangan Timnas Indonesia yang telah di depan mata raib, usai Bahrain berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit ke 90+9, lewat gol Mohamed Marhoon.
Hal ini sontak membuat suporter Indonesia geram. Pasca laga itu, media sosial Ahmed Al Kaf hingga Instagram resmi BFA langsung diserbu dengan komentar-komentar bernada marah. Buntutnya, hingga pertandingan kedua ini, para suporter Garuda tampaknya masih menyimpan kekesalan tersebut.
“Welcome to the hell,” komentar salah seorang warganet.
“We won't forget 90+6= 99. Your hell in Jakarta,” timpal warganet lain.
“90+6=99 (uang) (badut),” tulis warganet lainnya.
“Menolak lupa 90+6=99,” ucap warganet.
“Tim haram,” kata warganet.
Halaman Selanjutnya
Source : istimewa