Airlangga Ungkap Pemerintah Bakal Nego Tarif Trump Pakai Kedelai dan Gandum

1 week ago 8

Selasa, 8 April 2025 - 15:56 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah Indonesia memastikan bakal negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) atas tarif timbal balik dari Presiden AS Donald Trump. Pemerintah juga akan mengkaji relaksasi ketentuan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk barang-barang asal AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan agar pemerintah melakukan negosiasi dengan AS atas pengenaan tarif impor 32 persen.

"Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis, kemudian juga revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi dimana TIFA (Trade and Investment Framework Agreement) ini terakhir tahun 1996 jadi sudah menjadi tidak, sudah obsolete (usang) perjanjian ini. Malaysia juga akan mendekati Indonesia melakukan perjanjian TIFA," ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Airlangga menjelaskan, relaksasi TKDN juga bakal menjadi bagian dari negosiasi pemerintah dengan AS. Relaksasi ini akan diberikan untuk produk teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology/ICT).

"Diminta oleh Amerika, ICT untuk TKDN terutama dari investasi Amerika yang ada di Pulau Batam, dan sebetulnya Amerika juga memberikan keleluasaan untuk free trade zone. Jadi ini juga menjadi bahan untuk kita bernegosiasi karena mereka akan invest data center baik Oracle, Microsoft maupun terkait dengan trade," jelasnya.

Selain itu, pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi dengan meningkatkan impor dari AS, terutama untuk produk agrikultur seperti kacang kedelai dan gandum

Airlangga menekankan, hal ini berkaca upaya negosiasi yang ditawarkan Vietnam untuk memangkas tarif impor menjadi 0 persen dari AS ditolak oleh negara tersebut.

"Tetapi arahan Presiden Pak Prabowo bahwa kita akan meningkatkan produk dari Amerika terutama juga produk agrikultur yang kita tidak punya seperti soyabean (kedelai) dan wheat (gandum) dari negara penghasil agrikultur yang kebetulan daerah ini adalah daerah konstituennya," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan impor engineering product dan meningkatkan impor minyak dan gas (migas) dari AS,

“Pembicaraan dengan Menteri ESDM sesuai arahan Pak Presiden, kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair, agar ada peningkatan dari Amerika,” jelasnya.

Meski begitu, Airlangga memastikan peningkatan impor dari AS ini tidak menambah realokasi pembelian. Hanya peralihan impor dari negara lain dan dialihkan impor barangnya dari produk AS.

“Ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, switch. Jadi tidak mengganggu APBN,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Airlangga menekankan, hal ini berkaca upaya negosiasi yang ditawarkan Vietnam untuk memangkas tarif impor menjadi 0 persen dari AS ditolak oleh negara tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |