Bahlil Ungkap Pemda dan Masyarakat Sepakat Tambang Nikel di Pulau Gag Dilanjutkan

4 hours ago 3

Senin, 9 Juni 2025 - 09:14 WIB

Sorong, Papua - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati meninjau aktivitas penambangan yang dilakukan PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. 

Bahlil menyerap aspirasi masyarakat secara langsung yang ingin aktivitas pertambangan nikel itu dilanjutkan. Bahlil mengaku dengan cepat merespons pemberitaan viral di media sosial terkait aktivitas pertambangan yang disebut merusak Pulau Raja Ampat.

"Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat naik heli. Dalam rangka merespon apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu kita terus cek, supaya lebih objektif kondisi yang ada," ujar Bahlil di Sorong, Papua, dikutip Senin, 9 Juni 2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengecek tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat

Photo :

  • ANTARA/Putu Indah Savitri

Sementara Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu menilai aktivitas tambang nikel tak terletak di Pulau Piaynemo. Ia menegaskan video yang beredar di media sosial tak bisa dipastikan kebenarannya.

"Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu. Tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag," jelas Elisa.

Elisa menambahkan, masyarakat sekitar tambang menunjukkan dukungan agar aktivitas pertambangan dapat dilanjutkan, karena terbukti memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak. 

"Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis minta Pak Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," ungkap Elisa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati. Ia menyampaikan masyarakat tak ingin aktivitas pertambangan ditutup.

"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk menopang kehidupan mereka di sana. Mereka menginginkan itu. Karena itu, kami berharap kebetulan ada Pak Menteri di sini untuk membuka tambang itu," ujar Abdul.

Meski demikian, Abdul meminta agar pengawasan ditingkatkan terutama terkait analisis dampak lingkungan supaya lebih bagus lagi kedepan. 

"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar kedepan tidak dicemari," lanjutnya.

Sebagai informasi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT. GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

PT GAG Nikel, pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998, resmi berdiri pada 19 Januari 1998 setelah ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia. Sejak tahun 2008, PT Antam Tbk. berhasil mengakuisisi seluruh saham APN Pty. Ltd., sehingga kendali penuh PT GAG Nikel saat ini berada di tangan PT Antam Tbk.

Halaman Selanjutnya

"Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis minta Pak Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," ungkap Elisa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |