5 hours ago
1
Nanyuki, VIVA – Seorang tentara Inggris di Kenya ditangkap atas tuduhan pemerkosaan. Hal itu diungkapkan oleh kementerian pertahanan Inggris pada Minggu, 8 Juni 2025.
"Kami dapat mengonfirmasi penangkapan seorang anggota militer di Kenya," kata juru bicara kementerian.
Dia menambahkan bahwa tidak akan ada komentar lebih lanjut yang diberikan selama masalah ini masih diselidiki.
BBC Internasional melaporkan bahwa dugaan pemerkosaan itu terjadi bulan lalu di Nanyuki, sebuah kota di utara Nairobi yang dekat dengan lokasi pangkalan besar Inggris.
Menurut laporan BBC, prajurit yang ditangkap itu pergi ke bar di Nanyuki bersama prajurit lainnya sebelum dugaan pemerkosaan itu terjadi.
Pangkalan tersebut, Unit Pelatihan Angkatan Darat Inggris Kenya (BATUK) telah menjadi fokus beberapa kontroversi di Kenya di masa lalu, terutama pembunuhan seorang wanita muda Kenya pada tahun 2012.
Dalam kasus tersebut, wanita tersebut terakhir terlihat hidup bersama seorang tentara Inggris. Jasadnya ditemukan di septik tank.
Tidak ada penangkapan, tetapi pada tahun 2021 polisi Kenya membuka kembali penyelidikan mereka setelah surat kabar Sunday Times Inggris melaporkan bahwa beberapa tentara telah mendengar salah satu rekan mereka berbicara pada malam yang sama tentang pembunuhan wanita tersebut.
Pada tahun 2003, kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan telah menghitung 650 tuduhan pemerkosaan terhadap tentara Inggris di Kenya antara tahun 1965 dan 2001.
Polisi Kenya, bagian dari misi keamanan internasional di Haiti
Kenya, bekas jajahan Inggris, merdeka pada tahun 1963.
the British Army Training Unit Kenya (BATUK), dalam situs webnya, menyatakan bahwa mereka adalah kontingen Angkatan Darat Inggris terbesar di Afrika. Mereka mengatakan bahwa mereka melakukan pelatihan dengan militer Kenya, dan "tim pendukung perdamaian" juga dikerahkan dari sana ke seluruh Afrika.
Berdasarkan perjanjian dengan Kenya, tentara Inggris memiliki yurisdiksi utama atas kasus terbaru yang menuduh pemerkosaan.
Halaman Selanjutnya
Tidak ada penangkapan, tetapi pada tahun 2021 polisi Kenya membuka kembali penyelidikan mereka setelah surat kabar Sunday Times Inggris melaporkan bahwa beberapa tentara telah mendengar salah satu rekan mereka berbicara pada malam yang sama tentang pembunuhan wanita tersebut.
