Kepala Calon Presiden Kolombia Ditembak Pembunuh Bayaran Berusia 15 Tahun

5 hours ago 1

Senin, 9 Juni 2025 - 13:17 WIB

Bogota, VIVA - Senator sekaligus calon Presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay, ditembak di kepala saat acara kampanye di Bogot pada Sabtu, 7 Juni 2025, dalam serangan yang menggemparkan seluruh negeri.

Kondisi politikus itu masih belum jelas setelah ditembak oleh seorang pembunuh bayaran berusia 15 tahun, saat menyampaikan pidato di hadapan sekelompok kecil pendukungnya di sebuah taman bagian barat ibu kota.

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan, politikus itu berdarah di samping mobil sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kondisinya pun masih serius.

Melansir dari NPR pada Senin, 9 Juni 2025, Wali Kota Bogota Carlos Fernando Galan mengatakan bahwa Uribe telah menjalani operasi dan kini berada dalam jam-jam kritis pemulihan.

Ilustrasi kasus penembakan

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Insiden tersebut merupakan upaya pembunuhan besar pertama terhadap seorang politikus dalam beberapa dekade, yang menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya era kekerasan politik berdarah di Kolombia menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 31 Mei 2026.

"Saat ini, Miguel sedang berjuang untuk hidupnya. Kami memohon kepada Tuhan untuk membimbing tangan para dokter yang merawatnya," tulis istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, di akun X milik suaminya pada Sabtu malam.

Uribe adalah seorang politikus sayap kanan yang dianggap sebagai anak didik mantan Presiden Álvaro Uribe yang kontroversial. Meski demikian, keduanya tidak memiliki hubungan keluarga.

Tidak jelas siapa yang memerintahkan serangan itu, yang terjadi sekitar pukul 5 sore di lingkungan Fontibon di Bogota. "Tetapi para pelaku hampir pasti menyewa pembunuh bayaran," menurut Elizabeth Dickinson, Analis Senior Kolombia di Crisis Group International.

Polisi menangkap penembak di bawah umur itu tak lama setelah ia melarikan diri dari tempat kejadian.

"Siapa pun yang memerintahkan pembunuhan ini, sangat jelas memiliki niat untuk menyiramkan gas ke api, mencoba menjadi pembakar dalam konteks elektoral yang sudah sangat terpolarisasi," kata Dickinson.

Serangan itu terjadi di tengah polarisasi politik yang semakin dalam antara Petro, mantan gerilyawan sayap kiri dan oposisi sayap kanan yang berani, yang menyalahkan presiden atas memburuknya situasi keamanan negara itu.

Halaman Selanjutnya

Uribe adalah seorang politikus sayap kanan yang dianggap sebagai anak didik mantan Presiden Álvaro Uribe yang kontroversial. Meski demikian, keduanya tidak memiliki hubungan keluarga.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |