Intelijen Iran akan Bocorkan Dokumen Sensitif Milik Israel

5 hours ago 2

Senin, 9 Juni 2025 - 12:39 WIB

Teheran, VIVA  – Dokumen-dokumen sensitif Israel yang diperoleh Teheran akan segera dibocorkan ke publik. Hal itu disampaikan oleh Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib pada Minggu, 8 Juni 2025.

Khatib juga menggambarkan dokumen rahasia itu sebagai harta karun, yang akan memperkuat kemampuan ofensif Iran.

Media Pemerintah Iran melaporkan pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, bahwa Badan Intelijen Iran telah memperoleh sejumlah besar dokumen sensitif Israel.

Khatib mengatakan dokumen-dokumen ini terkait dengan fasilitas nuklir Israel dan hubungannya dengan Amerika Serikat(AS), Eropa dan negara-negara lain, serta kemampuan pertahanannya. Sementara itu, belum ada komentar resmi langsung dari Israel.

VIVA Militer: Bendera Republik Islam Iran

Tidak jelas apakah pelanggaran informasi tersebut terkait dengan peretasan yang dilaporkan terhadap pusat penelitian nuklir Israel tahun lalu, yang baru diungkapkan Teheran sekarang di tengah meningkatnya ketegangan atas program nuklirnya.

"Pemindahan harta karun (dokumen) ini memakan waktu dan memerlukan langkah-langkah keamanan. Tentu saja, metode pemindahan akan tetap dirahasiakan, tetapi dokumen-dokumennya akan segera diungkapkan," kata Khatib, dikutip dari ANews pada Senin, 9 Juni 2025.

Dia menambahkan bahwa dalam hal volume, membicarakan ribuan dokumen akan menjadi pernyataan yang meremehkan.

Pada tahun 2018, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa agen Israel telah menyita arsip besar dokumen Iran yang menunjukkan Teheran telah melakukan lebih banyak pekerjaan nuklir daripada yang diketahui sebelumnya.

Presiden Amerika Serikat (A), Donald Trump juga mengancam akan mengebom Iran jika Teheran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya. Namun, pada bulan April, Trump dilaporkan memblokir rencana serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dan lebih memilih untuk merundingkan kesepakatan dengan Teheran.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Rabu, 4 Juni 2025, bahwa menghentikan pengayaan uranium adalah 100% bertentangan dengan kepentingan Iran, dan menolak tuntutan utama AS dalam pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan selama puluhan tahun mengenai ambisi nuklir Teheran.

Negara-negara Barat mengatakan, Iran sedang memurnikan uranium hingga mencapai tingkat kemurnian yang tinggi, mendekati tingkat yang sesuai untuk bahan bakar bom atom. Namun, Iran telah lama membantah tengah berupaya mendapatkan senjata nuklir.

Halaman Selanjutnya

Dia menambahkan bahwa dalam hal volume, membicarakan ribuan dokumen akan menjadi pernyataan yang meremehkan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |