Purwakarta, VIVA – Setidaknya ada 45 siswa pelajar yang kembali dikirim ke barak militer di Purwakarta, sebagai program dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Bupati menyebut, mereka terlebih dahulu diseleksi.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein kembali mengirim puluhan pelajar SMA/SMK ke barak militer Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III/Siliwangi Bandung untuk menjalani program pendidikan karakter.
"Para pelajar yang diberangkatkan ke barak militer hari ini 45 orang. Mereka adalah pelajar SMA/SMK yang berasal dari sekolah-sekolah di Purwakarta, Karawang dan Subang," kata Bupati usai pelepasan pelajar ke barak militer di Markas Kodim Purwakarta, Senin, dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan, puluhan pelajar yang masuk kategori pelajar itu dikirim ke barak militer, guna menjalani program pendidikan karakter semi militer bernama "Gerbang Panca Waluya" yang digagas Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Pengiriman 45 pelajar ke barak militer ini merupakan gelombang kedua, setelah sebelumnya pada Mei lalu juga terdapat puluhan pelajar yang mengikuti program pendidikan berkarakter di barak militer.
Bupati menyampaikan pada gelombang kedua ini minat orang tua siswa yang ingin menitipkan anaknya agar mengikuti program pendidikan berkarakter di barak militer cukup tinggi. Karena itu, siswa yang mengikut program ini harus melalui seleksi ketat.
"Kalau peminat banyak, tapi ini hasil seleksi. Jadi kita tanya dulu sekolah masih sanggup apa tidak, orang tuanya masih sanggup apa tidak. Kalau mereka sudah tidak sanggup, siswanya kita konseling dulu. Setelah konseling dan ada hasilnya, baru bisa dinyatakan siswa itu layak dikirim ke barak militer atau tidak," katanya.
Sementara itu, selain pelajar SMA/SMK, pada pertengahan Juni ini juga akan dilaksanakan program pendidikan berkarakter di barak militer gelombang kedua untuk pelajar tingkat SMP.
"Khusus di Purwakarta, pendidikan berkarakter bagi pelajar tingkat SMP akan digelar di Resimen Armed Purwakarta," katanya.
Bupati mengakui, program pendidikan berkarakter di barak militer sempat menuai kritikan dari berbagai pihak.
Namun, hingga kini belum ada larangan dari Presiden Subianto. Sehingga pihaknya akan terus melanjutkan program pendidikan berkarakter di barak militer tersebut.
"Selama program ini tidak dihentikan oleh Bapak Presiden dan Panglima TNI, kita tidak akan berhenti. Kami juga telah bekerja sama dengan pihak TNI dalam menjalankan program ini," katanya. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, selain pelajar SMA/SMK, pada pertengahan Juni ini juga akan dilaksanakan program pendidikan berkarakter di barak militer gelombang kedua untuk pelajar tingkat SMP.