Jakarta, VIVA – Insiden dugaan kasus penganiayaan terhadap anak kembali terjadi di Jakarta Utara. Kali ini, dugaan penganiayaan itu terjadi di Penjaringan dengan korban terhadap balita berinisial JJ (4).
Terduga pelaku dalam kasus ini adalah seorang pengasuh berinisial LA (19). Dugaan penganiyaan itu dilakukan setelah terekam CCTV.
Orangtua dari korban yaitu YN mengatakan ada kecurigaan terhadap sang pengasuh karena ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Apalagi melihat kondisi sang anak dengan gigi sampai copot.
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Gerhard Sijabat, menjelaskan insiden berawal saat ibu korban memperhatikan kelainan kondisi tubuh JJ.
“Saat melihat rekaman CCTV di rumah, ibu korban langsung mendeteksi bahwa sesuatu tidak beres. Dari rekaman tersebut, terlihat jelas gigi si kecil copot akibat ditabrak dengan keras," kata Gerhard kepada wartawan, Rabu, 5 Februari 2025.
Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.
Dari rekaman CCTV, terlihat sang pengasuh diduga telah beberapa kali melakukan penganiayaan terhadap JJ. Dalam rekaman itu, LA terlihat melakukan tindakan kasar termasuk menjambak dan membenturkan si kecil ke kursi kayu.
“Tercatat jelas dalam rekaman bahwa anak tersebut dihantam, dijambak, dan bahkan dibenturkan ke bangku, sehingga menyebabkan cedera serius pada tubuhnya,” jelas AKP Gerhard.
Pun, setelah melihat rekaman itu, YN tak tinggal diam. Ia langsung menegur LA dan kemudian mengambil langkah tegas dengan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak berwajib.
Laporan resmi diajukan ke Polres Metro Jakarta Utara pada Senin, 3 Februari 2025. Korban JJ pun dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum medis.
Hasil visum mengungkapkan kondisi korban dengan gigi copot. Lalu, ada bekas memar di bagian tangan yang menguatkan dugaan adanya penganiayaan.
Sementara, polisi juga sudah mengamankan LA ke Polres Metro Jakarta Utara untuk proses hukum lebih lanjut.
Polisi juga masih menggali informasi tambahan dengan mencari keterangan saksi lainnya.
Halaman Selanjutnya
“Tercatat jelas dalam rekaman bahwa anak tersebut dihantam, dijambak, dan bahkan dibenturkan ke bangku, sehingga menyebabkan cedera serius pada tubuhnya,” jelas AKP Gerhard.