Jakarta, VIVA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R. Haidar Alwi mengatakan bahwa tidak benar pernyataan yang menyebut peringkat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) anjlok di indeks kepolisian dunia.
"Tidak benar. Kawan-kawan media harap lebih hati-hati dan lebih teliti karena dapat memengaruhi persepsi masyarakat dan merugikan nama baik institusi Polri," kata Haidar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi
Pernyataan Haidar tersebut untuk menanggapi mantan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi yang mengatakan dalam suatu dialog publik bahwa Polri pada peringkat 60 di bawah Singapura, bahkan Vietnam, dalam laporan World Internal Security and Police Index (WISPI) Tahun 2023.
Sebagai informasi, laporan tersebut dirilis oleh International Police Science Association (IPSA) berkolaborasi dengan Institute for Economics and Peace (IEP).
Haidar menuturkan bahwa benar pada tahun 2023 Polri menempati peringkat 63 dalam laporan tersebut. Akan tetapi, hal yang salah adalah pengutipan media yang menyebut bahwa peringkat Polri anjlok.
"Karena faktanya peringkat Polri justru membaik atau naik 21 peringkat ketimbang laporan yang sama tahun 2016, yaitu peringkat 84," ujarnya.
Perbaikan peringkat tersebut, kata dia, merupakan capaian Polri yang patut diapresiasi, terlebih Polri mencatatkan perbaikan yang signifikan untuk salah satu variabel dari total empat variabel yang diukur, yaitu pembunuhan, kekerasan, terorisme, dan persepsi masyarakat terhadap kamtibmas.
"Variabel hasil Polri membaik atau naik 30 peringkat dari peringkat 33 tahun 2016 menjadi peringkat 3 tahun 2023. Artinya Polri ketiga terbaik di dunia dalam menekan risiko gangguan keamanan maupun ancaman kejahatan," ucapnya.
Haidar menambahkan bahwa capaian 2023 itu sejalan dengan Global Peace Index (GPI) 2025 yang juga dirilis oleh Institute of Economics and Peace (IEP) pada hari Kamis (18/6) di Inggris.
Peningkatannya mengungguli New Zealand, Singapura, Jepang, Malaysia, Australia, dan Korea Selatan yang secara peringkat berada di atas Indonesia.
Ilustrasi pengamanan aparat gabungan TNI-Polri
Photo :
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
Dari 23 Indikator yang diukur untuk tiga variabel, Indonesia menunjukkan perbaikan pada 11 indikator, sementara empat indikator memburuk dan delapan indikator tidak berubah.
"Keberhasilan Polri menekan gangguan kamtibmas yang tercermin dalam variabel hasil dalam WISPI 2023 menyebabkan kondusivitas meningkat 2,9 persen dalam GPI 2025," ucapnya.
Meskipun GPI peringkat 49, kata dia, Indonesia termasuk negara dengan kedamaian level tinggi dan perbaikan kinerja tertinggi di Asia-Pasifik. (ANT)
Halaman Selanjutnya
Haidar menambahkan bahwa capaian 2023 itu sejalan dengan Global Peace Index (GPI) 2025 yang juga dirilis oleh Institute of Economics and Peace (IEP) pada hari Kamis (18/6) di Inggris.