Jakarta, VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengakselerasi program Presiden Prabowo Subianto yakni perumahan nasional dan ekonomi hijau. Salah satunya dengan memperkuat kolaborasi bersama United Nations Environment Programme Financial Initiative (UNEP FI) untuk memacu implementasi Rumah Rendah Emisi (RRE) di Indonesia.
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo mengatakan sektor perumahan dapat menjadi kekuatan utama dalam mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060, sekaligus memperluas akses perumahan layak dan ramah lingkungan bagi masyarakat.
UNEP FI sendiri merupakan Perserikatan Bangsa-Bangsa di bidang keuangan berkelanjutan. BTN, lanjutnya, juga berkomitmen menjadi pelopor dan penggerak pembiayaan hijau di sektor perumahan.
"BTN berperan sebagai jembatan antara kebutuhan hunian rakyat dan agenda keberlanjutan global. Kolaborasi dengan UNEP FI ini akan mempercepat financial transition Indonesia ke ekonomi hijau dari perumahan," ujarnya di sela acara UNEP FI Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, dikutip dari keterangan resminya, Minggu, 22 juni 2025.
[Humas Bank BTN]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dia menjabarkan, tahun ini BTN menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah rendah emisi pada 2025. Target tersebut menjadi bagian dari roadmap 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029.
Pada tahun ini, rumah rendah emisi merupakan hunian dengan minimal 15 persen material ramah lingkungan. Sementara itu pada 2029 nanti, penggunaan material ramah lingkungan pada rumah rendah emisi juga ditargetkan. naik menjadi 30 persen.
Dengan implementasi tersebut, jika target 150.000 unit tercapai, diperkirakan akan terjadi pengurangan 2,2 juta kg limbah plastik dan 2.425 ton emisi karbon, setara menanam 110.000 pohon.
“Inisiatif ini bukan hanya soal rumah, tapi soal masa depan bumi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” tutup Setiyo.
Sementara itu, hingga akhir 2024, BTN telah bekerja sama dengan 8 pengembang yang membangun 1.198 unit rumah rendah emisi.
Halaman Selanjutnya
Dengan implementasi tersebut, jika target 150.000 unit tercapai, diperkirakan akan terjadi pengurangan 2,2 juta kg limbah plastik dan 2.425 ton emisi karbon, setara menanam 110.000 pohon.