Bung Towel Bela Patrick Kluivert Usai Dibantai Australia: Timnas Indonesia Sudah Main Berbeda

13 hours ago 2

Sabtu, 22 Maret 2025 - 00:16 WIB

Jakarta, VIVA – Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak saat bertandang ke markas Australia dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bertanding di Stadion Sydney pada Kamis, 20 Maret 2025, skuad Garuda harus menerima kenyataan pahit dibantai dengan skor 1-5.

Meski demikian, pengamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel, menilai bahwa ada perubahan signifikan dalam gaya permainan Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert

Ia menegaskan bahwa Garuda tidak sekadar bermain bertahan, tetapi mulai menunjukkan pendekatan yang lebih ofensif.

"Kalah 1-5 memang menyesakkan, tapi kalau kita cuma melihat hasil, ya begitu. Apakah kita nggak bisa lihat hal lain? Misalnya proses dan kualitas?" ujar Bung Towel seperti dikutip tvOne.

Kevin Diks saat Timnas Indonesia vs Australia

Menurutnya, ada peningkatan dalam cara bermain, terutama dalam penguasaan bola dan intensitas permainan. Ia menyoroti bahwa dalam laga sebelumnya melawan Australia di Jakarta, penguasaan bola Timnas Indonesia hanya 36 persen. 

Namun, di laga tandang ini, angka tersebut meningkat menjadi 61 persen.

"Orang mungkin nggak peduli dengan statistik, tapi ini menunjukkan bahwa kita bisa bermain di level itu. Kita tidak hanya bertahan dan menunggu serangan balik, tapi berani memainkan bola," lanjutnya.

Namun, Bung Towel juga mengakui bahwa transisi permainan Indonesia belum sempurna, terutama dalam aspek bertahan. Gol kedua Australia menjadi contoh bagaimana lini belakang belum siap menghadapi tekanan saat melakukan pressing tinggi.

"Pressing sudah lebih tinggi, tapi begitu bola liar jatuh ke lawan, kita langsung dalam situasi satu lawan satu dengan kiper. Hal-hal seperti ini yang perlu diperbaiki," tambahnya.

Selain itu, ia menyoroti momen krusial ketika Indonesia mendapatkan penalti di awal laga, tetapi gagal dieksekusi oleh Kevin Diks. Situasi ini dinilai mengubah momentum pertandingan, terutama setelah Australia mendapatkan penalti yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Martin Boyle.

Bung Towel pun menegaskan bahwa kritik terhadap Kluivert sebaiknya tidak hanya berdasarkan hasil akhir, melainkan juga mempertimbangkan perkembangan dalam gaya bermain.

"Saya bukan humasnya Patrick Kluivert, tapi saya melihat ada perbedaan dalam permainan Timnas. Sayangnya, ketika Timnas menang atau kalah, tetap saja dibully," tutupnya.

Halaman Selanjutnya

"Orang mungkin nggak peduli dengan statistik, tapi ini menunjukkan bahwa kita bisa bermain di level itu. Kita tidak hanya bertahan dan menunggu serangan balik, tapi berani memainkan bola," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |