Jakarta, VIVA – Saat ini nama Bupati Indramayu, Lucky Hakim menjadi sorotan publik di media sosial. Hal itu dikarenakan dirinya ketahuan pergi liburan ke Jepang bersama keluarga tanpa izin.
Menanggapi hal tersebut, akhirnya ia klarifikasi soal perjalanan ke Jepang yang dilakukan tanpa izin dan melanggar Surat Edaran Kemendagri No 400.6.1/749/SJ tanggal 17 Februari 2025, yang mewajibkan kepala daerah tetap siaga selama masa Lebaran.
Lucky menjelaskan bahwa liburan tersebut telah direncanakan sejak akhir 2024, sebelum ia resmi dilantik. Tiket dibeli pada Desember 2024 dengan asumsi anak-anak masih libur sekolah di awal April.
“Kepergian saya ke Jepang itu, sudah direncanakan tahun lalu ketika masa kampanye,” ujar Lucky Hakim, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Selasa, 8 April 2025.
Ia menyebut kesalahan terjadi karena dirinya salah mengartikan aturan tentang hari kerja dan cuti bersama. Kunjungannya ke Jepang diketahui murni untuk kepentingan keluarga yang sudah direncanakan.
"Nah pas di situ tertolak izinnya karena sudah di bawah 14 hari kerja (dari tanggal pengajuan cuti). Saya bilang, ‘Loh kan masih lama’. Lalu dijelaskan, ‘Oh enggak, Pak, bukan masalah lama harinya, tapi lama hari kerjanya’,” tambahnya.
Alhasil, pria berusia 45 tahun itu mengubah jadwal liburan dari 2–11 April menjadi hanya sampai 6 April, agar dapat kembali bertugas pada 8 April. Menurut UU No 23 Tahun 2014, kepala daerah harus mendapatkan izin Menteri untuk perjalanan ke luar negeri, yang diajukan melalui Gubernur.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan tidak ada pemberitahuan mengenai keberangkatan Lucky ke Jepang, bahkan pesan WhatsApp tidak direspons. Terkait edaran kewajiban kepala daerah berada di wilayah selama Idul Fitri,
Dedi Mulyadi Sindir Lucky Hakim Liburan Diam-Diam ke Jepang
Lucky Hakim mengaku tidak mengetahuinya. Hal itu dikarenakan dirinya salah mengartikan bahwa hari itu merupakan hari kerja.
"Saya mungkin salah mengartikan bahwa hari itu adalah hari kerja," ungkapnya.
Adanya klarifikasi tersebut langsung menjadi sorotan warganet di media sosial. Banyak dari mereka mengkritik Lucky Hakim karena dianggap tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat di daerahnya yang tengah menghadapi sejumlah persoalan.
"Mana bukti bahwa beli tiket dari tahun lalu, intinya lu izin cuti ditolak sistem, terus tetap lanjut liburan ke Jepang udah gitu, padahal situ kan Bupati yang sudah menjadi pejabat, fokus masyarakat daerah dong," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Pejabat-penjabat sekarang pada kenapa dah, manuvernya pada aneh, harus kena sanksi sih ini, kalau bisa dicopot aja," timpal warganet lainnya.
Halaman Selanjutnya
Source : Istimewa