Jakarta, VIVA - Pabrikan otomotif asal Tiongkok, Build Your Dreams atau BYD, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil memproduksi baterai all-solid-state berkapasitas 60Ah pada awal 2024.
Baterai ini masih dalam tahap uji coba dan rencananya akan mulai digunakan pada kendaraan listrik pada 2027. Jika uji coba berjalan lancar, produksi besar-besaran akan dilakukan setelah 2030.
Seperti dilansir VIVA Otomotif dari laman Carnewschina, Minggu 23 Februari 2025,
CTO dari Shenzhen BYD Lithium Battery Co., Ltd., Sun Huajun, mengatakan setelah produksi dalam skala besar, harga baterai solid-state bisa mendekati harga baterai cair yang digunakan saat ini.
Sebelumnya, pada 2023, Sun menyebut bahwa BYD terus mengembangkan baterai generasi baru, termasuk baterai berbasis sulfida. Ia memperkirakan bahwa baterai ini akan mulai diuji antara 2027 hingga 2029 untuk kendaraan listrik kelas menengah ke atas, dan pada 2030-2032 akan masuk tahap produksi massal untuk mobil listrik umum.
Hal ini juga diamini, Kepala Ilmuwan BYD, Lian Yubo. Ia memperkirakan bahwa pengembangan baterai solid-state akan menghadapi tantangan dalam tiga tahun ke depan, tetapi dalam lima tahun, teknologi ini bisa lebih siap untuk diproduksi dalam jumlah besar.
“Meski teknologi baterai solid-state semakin berkembang, Lian menegaskan bahwa baterai lithium iron phosphate tidak akan ditinggalkan dalam 15 hingga 20 tahun ke depan,” ujar dia.
Dia menegaskan, baterai solid-state kemungkinan besar akan digunakan untuk mobil kelas atas, sementara baterai LFP akan tetap menjadi pilihan utama untuk kendaraan yang lebih terjangkau.
Kemajuan kecerdasan buatan atau AI juga membawa perubahan dalam riset dan pengembangan baterai.
Hal itu diungkapkan Ouyang Minggao, akademisi dari Chinese Academy of Sciences. Menurutnya, bahwa AI dapat mempercepat penelitian hingga 100 kali lebih cepat serta menghemat 70-80 persen biaya riset.
Untuk mendukung inovasi ini, perusahaan besar seperti CATL dan BYD telah membentuk platform riset bersama bernama CASIP sejak Januari 2024. Platform ini bertujuan mempercepat pengembangan dan penerapan baterai all-solid-state di China.
“Dengan teknologi ini, masa depan kendaraan listrik diharapkan menjadi lebih efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan,” papar dia.
Halaman Selanjutnya
Dia menegaskan, baterai solid-state kemungkinan besar akan digunakan untuk mobil kelas atas, sementara baterai LFP akan tetap menjadi pilihan utama untuk kendaraan yang lebih terjangkau.