Jakarta, VIVA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menegaskan komitmen untuk konsisten merealisasikan investasi, guna mempercepat industrialisasi sektor mineral dan batu bara atau minerba. Serta memperkuat perannya sebagai tulang punggung hilirisasi nasional.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, berdasarkan data Kementerian ESDM, investasi di sektor minerba nasional pada 2024 mencapai US$ 7,7 miliar, dan menjadikannya sektor dengan investasi terbesar kedua setelah minyak dan gas yang mencapai US$ 17,5 miliar.
"Sejalan dengan tren positif ini, Grup MIND ID telah menggelontorkan US$ 6 miliar (setara Rp 90,6 triliun, asumsi kurs Rp 15.100 per USD) sejak 2019 hingga 2024, untuk mendukung hilirisasi mineral dan pengembangan industri berbasis sumber daya alam," kata Heri dalam keterangannya, Minggu, 23 Februari 2025.
Pada 2025, Grup MIND ID telah menyiapkan alokasi investasi Rp 20,6 triliun untuk lima proyek strategis, yang diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baik di tingkat daerah maupun nasional.
Heri menegaskan, investasi yang dialokasikan Grup MIND ID diarahkan untuk memperkuat hilirisasi, menciptakan industri turunan yang berkelanjutan, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami percaya bahwa hilirisasi adalah kunci bagi masa depan industri minerba Indonesia. Dengan investasi yang tepat, sektor ini mampu menjadi tulang punggung bagi kemajuan ekonomi nasional khususnya dengan peningkatan nilai tambah, pembukaan lapangan kerja, serta penguatan kedaulatan industri nasional,” ujarnya.
Beberapa proyek strategis yang tengah dikerjakan MIND ID di 2025 meliputi Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang bertujuan mengintegrasikan rantai pasok industri aluminium Indonesia, serta mengurangi ketergantungan impor dari bahan baku alumina. Di samping itu, Smelter Aluminium Baru oleh INALUM dengan kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun guna mendukung swasembada aluminium Indonesia
Selanjutnya, ada pengembangan Nikel di Halmahera Timur – MIND ID membangun smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) sehingga dapat menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik, mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.
Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur yang dijadwalkan mulai beroperasi dan ramp-up produksi pada akhir kuartal ketiga 2025, mendukung pemurnian tembaga dan logam berharga lainnya.
Adapula, pengembangan Infrastruktur Batu Bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang mana PT Bukit Asam Tbk menjalin kemitraan strategis dengan PT Kereta Api Indonesia serta memanfaatkan jalur sungai untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan batu bara dari lokasi tambang.
"Investasi yang digelontorkan MIND ID tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi dan sosial yang lebih luas. Kami optimistis bahwa proyek strategis yang dijalankan MIND ID akan memberikan manfaat besar bagi negara, serta mendukung sektor industri turunan. Kami percaya hilirisasi adalah kunci menuju masa depan industri yang lebih berdaulat," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Selanjutnya, ada pengembangan Nikel di Halmahera Timur – MIND ID membangun smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) sehingga dapat menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik, mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.