Jakarta, VIVA – Kabar duka datang dari dunia seni Indonesia. Titiek Puspa, legenda musik dan budaya Tanah Air, meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Di tengah rasa kehilangan, publik dikejutkan dengan unggahan Deddy Corbuzier yang membagikan pesan terakhir dari sang legenda.
Lewat akun Instagram pribadinya, Deddy mengungkap bahwa Titiek Puspa pernah menitipkan sebuah pesan khusus usai merekam podcast bersama.
"Eyang Titiek Puspa setelah podcast bisik-bisik ke saya, ‘Ded, kayanya pesan yang ini selama saya hidup tidak akan didengarkan. Simpan videonya sampai saatnya,”tulis Deddy dalam unggahannya, dikutip Viva pada Jumat, 11 April 2025.
Deddy pun menepati janji itu. Tak lama setelah kepergian Titiek Puspa, ia mengunggah video pesan terakhir tersebut ke kanal YouTube-nya. Video itu langsung menyita perhatian warganet.
Dalam video berdurasi beberapa menit itu, Titiek Puspa menyampaikan isi hatinya soal kondisi pelestarian seni dan budaya Indonesia yang menurutnya belum mendapat perhatian serius.
"Saya sampai sekarang masih punya sesuatu yang buat saya itu sesuatu yang sangat penting. Jadi di diri saya, saya sangat mengagumi karunia Tuhan, yaitu alam semesta Indonesia yang luar biasa dan saya kagum kepada leluhur saya yang menciptakan seni dan budaya yang luar biasa," ungkap Titiek.
Namun, ia merasa miris karena pelestarian budaya hanya dilakukan pada momen-momen tertentu, bukan secara konsisten dan terstruktur.
“Kenapa tidak dilestarikan dengan sungguh-sungguh? Harusnya di setiap ibu kota ada tempat pertunjukan budaya, ada teater yang menampilkan seni budaya Indonesia,” katanya
Dalam video yang sama, Titiek juga menyadari bahwa usianya tak lagi muda dan mengajak generasi muda untuk mengambil peran dalam menjaga warisan budaya.
“Saya bukan ingin jadi pemimpin. Saya on the line, tinggal menunggu dipanggil. Sekarang, kalian yang muda-muda harus belajar dan meneruskan,” ucapnya tulus.
Tak hanya kepada generasi muda, Titiek juga menitip pesan kepada pemerintah dan para pelaku bisnis yang mendapatkan rezeki di negeri ini.
"Pokoknya ini antara pemerintah dan orang-orang yang telah mencari uang di Indonesia, yang merasa dia telah mengambil kekayaan di Indonesia, ulurkan sekian persen untuk itu supaya kamu naik ke surga," tandasnya.
Halaman Selanjutnya
Namun, ia merasa miris karena pelestarian budaya hanya dilakukan pada momen-momen tertentu, bukan secara konsisten dan terstruktur.