3 hours ago
2
Jakarta, VIVA – Tren clean beauty terus mencuri perhatian generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z, yang dikenal kritis dan peduli terhadap produk yang mereka gunakan. Tak sekadar mengikuti tren, konsep ini kini menjadi refleksi dari gaya hidup yang lebih sadar, beretika, dan berkelanjutan.
Menurut laporan dari firma konsultan YCP Solidiance, 80% konsumen Indonesia kini memprioritaskan keamanan produk saat memilih skincare dan makeup. Bahkan, 86% di antaranya aktif memeriksa kandungan bahan sebelum membeli.
Fakta ini mencerminkan tingginya kesadaran konsumen muda terhadap pentingnya bahan yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan ramah lingkungan.
Ilustrasi makeup fresh look seperti habisa mandi
Photo :
- Instagram/ Hailey Bieber
Apa Itu Clean Beauty?
Clean beauty bukan sekadar soal bahan alami. Konsep ini mengusung tiga nilai utama:
Bahan aman dan etis – tanpa kandungan berbahaya seperti paraben, SLS, atau pewangi sintetis.
Keberlanjutan lingkungan – kemasan daur ulang, proses ramah lingkungan, dan tidak melakukan animal testing.
Transparansi bisnis – brand terbuka tentang proses produksi, asal bahan, dan dampaknya terhadap lingkungan serta komunitas.
Tantangan Menerapkan Clean Beauty
Meski menjanjikan, clean beauty bukan tanpa tantangan. Mulai dari keterbatasan bahan baku, tingginya biaya produksi, hingga perlunya edukasi konsumen agar memahami nilai di balik harga yang sedikit lebih tinggi.
Dengan makin banyaknya Gen Z yang peduli soal keberlanjutan dan etika, clean beauty diprediksi akan menjadi standar baru industri kecantikan, bukan sekadar alternatif idealis. Mereka memilih produk bukan hanya berdasarkan hasil di kulit, tapi juga nilai-nilai di balik brand tersebut.
Dalam dunia yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan dan kesehatan, clean beauty adalah langkah nyata menuju masa depan industri kecantikan yang lebih bertanggung jawab.
Halaman Selanjutnya
Keberlanjutan lingkungan – kemasan daur ulang, proses ramah lingkungan, dan tidak melakukan animal testing.
