Tangerang, VIVA – Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang mengubah hidup, penuh kebahagiaan sekaligus tantangan. Setelah melalui proses persalinan yang tidak mudah, banyak ibu terlalu fokus pada kebutuhan bayi hingga lupa memerhatikan kondisi dirinya sendiri.
Padahal, momen pasca melahirkan juga merupakan waktu penting bagi ibu untuk memulihkan fisik, mental, dan emosinya, termasuk dengan memberikan waktu untuk pampering atau perawatan diri. Apa saja contohnya? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Joice Novita Kristianto, S. Psi., Psikolog dari Bethsaida Hospital Gading Serpong, mengingatkan bahwa pampering bukan sekadar kemewahan, tapi kebutuhan psikologis.
“Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Ditambah rasa lelah, kurang tidur, dan tekanan emosional, bisa memicu baby blues hingga depresi pasca melahirkan. Itulah mengapa self-care dalam bentuk pampering perlu diprioritaskan,” jelas Joice dalam keterangannya, dikutip Kamis 24 April 2025.
Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.
Photo :
- Freepik/gpointstudio
Me-Time dan Pampering: Investasi untuk Kesehatan Mental
Menurut Joice, banyak ibu yang merasa bersalah saat ingin merawat diri sendiri setelah melahirkan. Padahal, me-time dan pampering justru membantu menjaga kestabilan emosi, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuat ibu lebih siap menjalani peran barunya.
“Pampering bisa berarti relaksasi sederhana, tidur berkualitas, perawatan kulit, atau konsultasi dengan psikolog. Yang terpenting adalah menciptakan ruang untuk ibu merasa nyaman, dihargai, dan kembali terhubung dengan dirinya,” tambahnya.
Setelah 9 bulan mengandung dan melewati persalinan, para ibu berhak mendapat perhatian dan perawatan terbaik, secara fisik maupun emosional.
Peran ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak juga sangat penting bagi seorang ibu, agar ia memiliki waktu untuk merawat dirinya sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti berbagi tugas dalam merawat bayi (ayah menemani bayi saat terbangun di malam hari), membantu mencuci botol dan pakaian bayi, membantu mengganti popok dan memandikan bayi, serta hal lainnya.
“Dengan adanya keterlibatan ayah ini, ibu merasa mendapat dukungan dari pasangan dan tidak merasa sendirian, sehingga dapat meminimalkan munculnya baby blues pada ibu,” katanya.
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Pitono, menyampaikan bahwa rumah sakitnya berkomitmen untuk menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para ibu.
“Kami mengerti pentingnya menjaga mental health bagi para ibu yang baru saja memiliki buah hati. Hal ini tentunya untuk menghindari kondisi mental seperti Baby Blues ataupun depresi pasca persalinan. Oleh karena Women’s Health Center Bethsaida Hospital, menyediakan paket melahirkan premium yang dilengkapi berbagai benefit untuk mendukung kesehatan mental ibu. Bukan hanya perihal persalinan, tapi hingga layanan konsultasi psikologis bagi para ibu,” ujar dr. Pitono.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi antara layanan kebidanan, anak, dan psikologi.
“Kami ingin para ibu merasa bahwa mereka tidak sendirian. Ada tim yang siap mendukung mereka dengan sepenuh hati,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Peran ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak juga sangat penting bagi seorang ibu, agar ia memiliki waktu untuk merawat dirinya sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah seperti berbagi tugas dalam merawat bayi (ayah menemani bayi saat terbangun di malam hari), membantu mencuci botol dan pakaian bayi, membantu mengganti popok dan memandikan bayi, serta hal lainnya.