Israel Hapus Ucapan Belasungkawa untuk Paus Fransiskus, Kenapa?

4 hours ago 2

Jumat, 25 April 2025 - 10:14 WIB

Jakarta, VIVA – Postingan ucapan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus dari pemerintah negara Israel kini diketahui sudah dihapus. Unggahan tersebut dihapus setelah beberapa jam diunggah. Hal ini menimbulkan banyak tanda tanya dari berbagai kalangan.

Pada Senin, akun resmi X (sebelumnya Twitter) milik pemerintah Israel sempat mengunggah foto Paus Fransiskus saat mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem, disertai pesan belasungkawa yang berbunyi, “Rest in Peace, Pope Francis. May his memory be a blessing,” (Beristirahatlah dengan tenang, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat). Namun, unggahan itu tidak bertahan lama karena langsung dihapus kembali tanpa penjelasan yang jelas.

Doa dan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus di Katedral Los Angeles

Photo :

  • AP Photo/Damian Dovarganes

Tak hanya di media sosial, laporan dari media lokal juga menyebutkan bahwa misi diplomatik Israel di luar negeri turut diperintahkan untuk menghapus semua postingan serupa. Bahkan mereka juga diinstruksikan agar tidak menandatangani buku duka cita yang tersedia di kedutaan besar Vatikan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengutip laporan dari The Jerusalem Post, beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa postingan itu muncul karena “kesalahan” dan menyebut bahwa Paus Fransiskus sebelumnya sempat mengeluarkan “pernyataan yang menentang Israel”.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menyampaikan duka citanya secara pribadi dan mengatakan bahwa Paus Fransiskus adalah sosok yang penuh perdamaian, keyakinan, dan welas asih.

Vatikan Rilis Foto Jenazah Paus Fransiskus dalam Peti Terbuka

Photo :

  • (Vatican Media via AP, HO)

Ternyata, Paus Fransiskus memang dikenal sangat peduli terhadap kondisi di Gaza. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, beliau berkali-kali menyerukan perdamaian dan gencatan senjata. Dalam pesan Paskah terakhirnya sebelum wafat, Paus mengatakan bahwa situasi di Gaza adalah “dramatic and deplorable,” (dramatis dan menyedihkan).

Patriarkat Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, juga memberi kesaksian tentang perhatian Paus terhadap komunitas di Gaza. Ia berkata, “He kept calling them many times – for a certain period, also every day, every evening at 7pm,” (Dia terus menelepon mereka berkali-kali – pada waktu tertentu, juga setiap hari, setiap malam pukul 7 malam).

Sikap diam dari pemerintah Israel justru menuai kritik dari dalam negeri. Anggota parlemen oposisi, Gilad Kariv, menyampaikan hal ini secara terbuka. “Saya malu karena pemerintah Israel dan parlemen (Knesset) tidak mengeluarkan pernyataan resmi belasungkawa. Saya datang ke Gereja Katolik pusat di Yerusalem ini untuk menyampaikan duka cita atas nama mayoritas warga Israel,” katanya.

Seorang diplomat juga menyoroti tindakan penghapusan pesan belasungkawa ini. Ia mengatakan kepada media Ynet bahwa sikap ini tidak memberikan penjelasan yang memadai, dan bahkan memperburuk citra Israel. “Tidak memuaskan kami, dan tentu juga tidak memuaskan publik yang kami wakili sebagai perwakilan Israel.”

Halaman Selanjutnya

Ternyata, Paus Fransiskus memang dikenal sangat peduli terhadap kondisi di Gaza. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, beliau berkali-kali menyerukan perdamaian dan gencatan senjata. Dalam pesan Paskah terakhirnya sebelum wafat, Paus mengatakan bahwa situasi di Gaza adalah “dramatic and deplorable,” (dramatis dan menyedihkan).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |