Heboh Meme AI Anomali 'Tung Tung Tung Sahur', Ini Penyebab Tayangannya Bisa Viral

8 hours ago 1

VIVA – Belakangan ini, media sosial, khususnya TikTok, diramaikan oleh tren baru yang absurd namun menghibur yaitu “anomali”. Anomali merupakan bagian dari subkultur Italian Brainrot.

Rupanya, tren ini menampilkan karakter-karakter fiktif yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), dengan desain hewan-hewan gabungan yang tak masuk akal, namun justru berhasil menciptakan daya tarik tersendiri, terutama bagi Gen Z dan Gen Alpha.

Tren ini pertama kali dipopulerkan oleh kreator TikTok dengan nama pengguna @noxaashtYuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kontennya menghadirkan karakter-karakter "brainrot", istilah yang merujuk pada sesuatu yang terlalu kacau untuk dijelaskan secara logis, namun tetap membuat ketagihan untuk ditonton.

Ternyata, fenomena anomali ini bahkan sudah merambah ke luar negeri, menjangkau penonton dari Thailand hingga Korea Selatan. Setiap anomali memiliki bentuk visual yang ikonik serta suara khasnya masing-masing.

Inilah yang membuat karakter-karakter tersebut menjadi sangat mudah dikenali, meskipun tidak masuk akal secara konsep.

Dan satu karakter anomali AI yang saat ini sangat populer dan bahkan terus menjadi viral di jagad maya, yakni karakter meme Tung Tung Tung Sahur. Karakter anomali ini belakangan viral dan banyak disukai anak-anak.

Tung Tung Tung Sahur merupakan salah satu karakter paling ikonik dalam jagat anomali. Berasal dari Indonesia, karakter ini menjadi viral selama bulan Ramadan.

Karakter meme IA anomali ‘Tung Tung Tung Sahur’

Photo :

  • Tangkapan layar YouTube

Dengan suara khas AI yang terus meneriakkan “Tung Tung Tung Sahur!”, ia membangkitkan nostalgia sahur masa kecil, saat masyarakat dibangunkan menggunakan suara kentungan.

Namun, yang membuatnya unik adalah bentuknya,sebuah kentungan sahur yang hidup dan berperilaku layaknya manusia, dibalut dalam nuansa absurd. Tren "tung tung tung sahur" sebenarnya bukanlah hal baru.

Frasa ini seringkali dikaitkan dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia, di mana orang-orang berkeliling dengan alat musik atau perkakas seadanya sambil meneriakkan kalimat tersebut.

Namun, di era digital ini, tradisi itu bertransformasi ke dalam bentuk yang lebih modern dan... aneh.

Beberapa waktu belakangan, muncul video-video yang menampilkan karakter-karakter anomali, seringkali berupa sosok humanoid atau makhluk fantasi dengan desain yang tidak lazim.

Karakter-karakter ini biasanya bergerak tidak wajar, dengan glitch visual yang khas AI, dan yang paling ikonik adalah iringan suara "tung tung tung sahur" yang di-loop secara monoton.

Mengapa Bisa Viral? Kombinasi Horor, Humor, dan Teknologi AI

Rupanya ada beberapa faktor yang membuat tayangan "tung tung tung sahur" ini meroket popularitasnya:

- Nuansa Uncanny Valley: Karakter-karakter AI yang ditampilkan seringkali berada di uncanny valley – mereka terlihat seperti manusia, tetapi ada sesuatu yang sedikit "salah" atau tidak natural, menciptakan perasaan tidak nyaman sekaligus menarik. Efek glitch dan gerakan yang tidak mulus menambah kesan anomali ini.

- Perpaduan Kontras (Horor dan Humor): Tradisi sahur yang identik dengan keceriaan dan kebersamaan, tiba-tiba dipadukan dengan visual karakter anomali yang sedikit menyeramkan. Kontras ini menciptakan dark humor yang unik dan membuat penonton penasaran.

- Kecanggihan AI Generatif: Publik semakin terpesona dengan kemampuan AI generatif yang bisa menciptakan visual dan suara dari perintah teks. Tayangan ini menjadi bukti bagaimana AI kini bisa menghasilkan konten yang out-of-the-box dan memancing reaksi.

- Fitur Duet dan Stitch TikTok: Platform TikTok memfasilitasi penyebaran tren ini. Pengguna bisa dengan mudah melakukan duet atau stitch video asli, menambahkan reaksi, atau menciptakan versi parodi mereka sendiri, sehingga mempercepat laju viralitas.

- Nostalgia dan Kekhasan Lokal: Meskipun disajikan dengan sentuhan AI modern, inti dari "tung tung tung sahur" tetap mengakar pada tradisi lokal Indonesia. Ini menciptakan resonansi dengan audiens domestik yang memahami konteks budaya di baliknya.

Dampak dan Interpretasi Netizen:

Reaksi netizen terhadap fenomena ini beragam. Banyak yang merasa terhibur dan menganggapnya lucu. Beberapa bahkan menciptakan fan art atau meme dari karakter anomali tersebut.

Namun, ada pula yang merasakan sedikit kengerian atau keanehan dari kombinasi visual dan audio yang disajikan. Tren ini juga memicu diskusi tentang bagaimana AI akan terus mengubah cara kita berinteraksi dengan konten digital dan bahkan budaya pop.

Fenomena "tung tung tung sahur" adalah bukti bagaimana teknologi AI, jika dipadukan dengan ide kreatif yang relevan secara budaya, dapat menciptakan viralitas yang masif dan tak terduga di media sosial.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak contoh di mana AI tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi bagian integral dari budaya internet yang terus berkembang.

Halaman Selanjutnya

Dan satu karakter anomali AI yang saat ini sangat populer dan bahkan terus menjadi viral di jagad maya, yakni karakter meme ‘Tung Tung Tung Sahur’. Karakter anomali ini belakangan viral dan banyak disukai anak-anak.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |