Realisasi Bansos Turun 21,44 Persen Jadi Rp 43,6 Triliun pada April 2025

5 hours ago 2

Sabtu, 24 Mei 2025 - 01:10 WIB

Jakarta, VIVA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, realisasi bantuan sosial (bansos) mencapai Rp 43,6 triliun per April 2025. Angka ini turun 21,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 55,5 triliun.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan turunnya belanja bansos ini disebabkan oleh proses pemadanan, validasi, dan penyesuaian data dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kalau dilihat, belanja bansos sudah mencapai Rp 43,6 triliun. Memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, tapi penurunan ini karena beberapa program sedang dalam tahap validasi dan penyesuaian dengan data tunggal sosial ekonomi nasional,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa pada Jumat, 23 Mei 2025.

Wakil Menteri Keuangan sekaligus Plh Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Suahasil Nazara

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Bila dirinci, untuk realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 7,3 triliun, atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 10,5 triliun. Meski jumlah penerima tetap, Suahasil memastikan bahwa sebagian besar pembayaran untuk kuartal II akan dilakukan pada Mei dan Juni.

Lalu, Program Indonesia Pintar (PIP) realisasinya sebesar Rp 1,5 triliun atau turun signifikan dibandingkan April 2024 yang mencapai Rp 5,9 triliun. Kemudian, kartu sembako mengalami penyesuaian data. 

Meskipun jumlah penerima tidak banyak berubah, namun realisasi hingga April 2025 hanya sebesar Rp 10,9 triliun atau turun 33,94 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp16,5 triliun.

“Validasi dengan data tunggal ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam belanja perlindungan sosial kita,” jelas dia.

Sementara untuk iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Suahasil menuturkan bahwa seluruh pembayaran berjalan sesuai jadwal dan tidak mengalami kendala.

"Jadi seluruh penerima bantuan tetap memiliki akses terhadap layanan kesehatan apabila menghadapi risiko kesehatan," katanya.

Dia juga memastikan, Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tetap berjalan sesuai rencana. Pada 2025 ini, KIP disalurkan kepada 798.000 mahasiswa dengan total anggaran lebih dari Rp 7,4 triliun.

Halaman Selanjutnya

“Validasi dengan data tunggal ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam belanja perlindungan sosial kita,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |