Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan bahwa ia akan "senang" mencapai kesepakatan dengan Tiongkok karena kedua ekonomi teratas dunia itu terlibat dalam perang dagang yang semakin memanas, yang membuat pasar global gelisah. Hal itu disampaikan Trump pada Kamis, 10 April 2025.
"Kita lihat saja apa yang terjadi dengan Tiongkok. Kami akan senang jika dapat mencapai kesepakatan. Mereka benar-benar telah mengambil keuntungan dari negara kita untuk jangka waktu yang lama. Mereka telah menipu kita lebih dari siapa pun," kata Trump setelah bertemu dengan Kabinetnya di Gedung Putih dikutip pada Jumat, 11 April 2025.
Presiden AS Donald Trump jadikan TikTok sebagai alat barter politik dengan China.
Presiden Trump menaikkan "tarif timbal balik" terhadap Tiongkok dari 84 persen menjadi 125 persen, karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang yang saling balas.
Tarif timbal baliknya merupakan tambahan dari tarif 20 persen yang ia kenakan awal tahun ini terkait dengan perdagangan gelap fentanil, yang berarti tarif sebenarnya terhadap Tiongkok kini telah mencapai 145 persen.
Trump juga meremehkan keputusan China untuk menanggapi pengumumannya, dengan membatasi lebih lanjut jumlah film Amerika yang diizinkan diputar di negara Asia Timur itu.
"Saya rasa saya pernah mendengar hal yang lebih buruk," ujarnya.
Pasar pun melonjak karena Trump memberi puluhan negara penangguhan tarif selama 90 hari di atas batas dasar 10 persen, yang seharusnya mulai berlaku sejak Rabu, 9 April 2025.
Namun, kekhawatiran bahwa AS dan China tergelincir ke dalam perang dagang yang semakin memanas membuat pasar merosot tajam pada hari Kamis, 10 April 2025.
Ketua OJK Sebut Ekonomi Indonesia Cuma Terdampak 1 Persen jika Tarif Trump Diterapkan
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memproyeksikan ekonomi Indonesia bakal terdampak 1 persen terhadap PDB
VIVA.co.id
11 April 2025